STUDY TOUR MAHASISWA
AKADEDMI PARIWISATA MAJAPAHIT DI PULAU BALI .
UNTUK kali kedua mahasiswa
perhotelan MATOA (Majapahit Tourism Academy) melakukan kunjungan wisata
pelajar atau Study Tour. Ini merupakan
agenda kurikulum kampus yang harus dilakukan para mahasiswa. Setelah berwisata
sambil belajar di Batu, pada 17-20 November 2013, mereka berkunjung ke Pulau Dewata Bali.
Bali menjadi destinasi
kedua, lantaran di kota ini memiliki ragam pendidikan yang pas untuk 30
mahasiswa perhotelan. Di kota ini mereka bisa melihat dan merasakan langsung
proses pengelolaan dan pelayanan hotel bintang tiga sampai lima. “Sebagai orang
hotelier mereka bisa merasakan saat dia bekerja nanti. Bagaimana posisi mereka
sebagai tamu atau karyawan.
Selain itu, menurut
Kaprodi MATOA Paulus Sutrisno S.st Par, para mahasiswa bisa mengambil pelajaran
manajemen perhotelan yang ada di Surabaya, Batu dan Bali. Terlebih lagi, Bali
memiliki resort yang sangat indah. “Dari sini, kami berharap mahasiswa bisa
membuka cakrawalanya untuk menjadi bisnisman di bidang perhotelan dan seluk-beluknya,”
jelas Paul.
Selain study tour, MATOA
juga bisa melirik peluang kerjasama antara manajemen dengan pihak perhotelan di
Bali, jika ada mahasiswa yang ingin bekerja. “Ada tujuh hotel bintang lima dan
hotel jaringan lain yang sudah kami gaet,” terang pria bersahaja ini.
Selama di Bali, para
mahasiswa yang rata-rata sudah pernah
berbisnis dan ingin mengembang dan mengkualitaskan usahanya juga tertarik di
sektor lain. Terutama yang ingin mengembangkan usaha kulineri. “Tambahan ilmu
yang didapatkan selama study tour akan menambah kemampuan mereka untuk berimprovisasi
setelah lulus nanti.
Hal ini juga
digarisbawahi oleh Yudha Agustian. Chef muda andalan MATOA tersebut melihat
mahasiswa jurusan F&B (foot and baverage) juga mendapat pasokan ilmu dan
pengalaman, saat berkunjung ke hotel berbintang lima. “Cocok untuk mereka yang
akan berbisnis café,” ucap pengelola D’Histeria Café Rungkut Surabaya ini.
Terutama saat mengunjungi
resort di Pantai Pandawa Sanur. Lima mahasiswa yang tergabung di D’Histeria
mendapat kesempatan pamer kebolehan. “Mereka bisa ber-flering juggling di
hadapan pengunjung café, yang rata-rata pengunjungnya orang bule,” Yudha
tersenyum.
Diharapkan sepulang dari darma
wisata anak asuhnya mampu mengombinasikan ilmu yang diperoleh di kampus dan di
lapangan. Apalagi para mahasiswa semester tiga ini masih akan menyelesaikan study
tour tingkat Asian, Thailand yang bakal menjadi destinasi sekitar 67
mahasiswa pada Maret 2014. “Sebelum ini
mahasiswa MATOA pernah study tour di Singapura, mengunjunginya sekolah
internasional Singapura AT Sunrise.
KESAN:
Cukup melelahkan memang,
kunjungan wisata belajar para mahasiswa MATOA ini. Namun keletihan itu serasa
sirna tatkala mereka bisa memetik ilmu yang selama ini tidak pernah
didapatkannya. Hal ini diakui lima mahasiswa yang ditemui sepulang dari Bali.
Arinta Girindra Wardana
misalnya, mengaku sudah bisa membayangkan jika setelah lulus nanti membuka
usaha bar dan café. Antara teori di kampus dan praktek di lapangan sangat
sinkron. “Malah saya akan mampu melakukan pengembangan dan inovasi,” akunya
sembari tersenyum.
Di sektor perhotelan,
Arinta terarik dengan housekeeping. Terutama cara kerjanya yang kongkrit dan
solid. “Waktu yang mereka butuhkan sangat pendek, tapi kami bisa menyelesaikan
pekerjaan room to room dengan cepat dan
tepat,” katanya.
Kesan Arinta ternyata tak
bertepuk sebelah tangan. Choirun Nisa juga mencatat hal yang sama. Gadis , yang
suka dipanggil Nisa Qoeen ini, terkesan dengan pelayanan terhadap tamu hotel.
“Mereka murah senyum, ramah dan selalu kontak dengan tamu. Pelayan harus siap
mendengarkan tamu serta merespon setiap pelayanan,” katanya.
Khusus di study tour kali
ini, Nisa sengaja memusatkan perhatiannya di bidang pastry. Ia tertarik sekali
dengan kue muih yang tersaji di hotel bintang lima sekelas Aston Hotel. “Saya
suka dengan coffee shop dengan display desert seperti cheese café, panakota,
rainbow cake dan lain-lain. Di display panakota milsalnya, bisa diinovasi dengan kiwi dan salat panakota.” Jelas
mahasiswi yang pingin jadi chef dan inovator kue tradisonal dengan modern ini.
Lain halnya dengan Hizkia
Valeri, justru tertarik saat berkunjung di Sanbur Beach. Dia melihat peralatan
loundry yang selama ini hanya bisa dilihat di buku-buku, kali ini bisa melihat
langsung peralatannya. Terutama melihat
proses mesin cuci hingga pakaian keluar jadi bersih dan rapi. “Saya tertarik
usaha di bidang jasa untuk orang-orang rumahan yang ditinggal pembantunya
mudik,” akunya.
Selain itu, selama
berstudi wisata dia sudah mulai bisa membedakan pelayanan dan pengelolaan hotel
resort dan hotel bisnis. Pengunjung hotel resort yang berada di tempat wisata
lebih banyak dipergunakan untuk bersantai. Sedangkan hotel bisnis pengunjungnya
lebih banyak serius memikirkan pekerjaan dan usahanya.
Begitu pula di mata Nurina
dan Anastasia semakin paham tentang hotel berbintang dan tidak. “Di hotel
Bintang Dua pelayanannya sangat mereka rasakan jika dibandingkan dengan hotel
bintang 5 yang mereka kunjungi.
Anastasia juga merasakan
hal yang sama. Namun dia terkesan sekali ketika menginap di hotel bintang lima.
“Rasa capek jadi hilang, karena happy fun. Banyak kenangan yang saya dapatin.
Terutama bisa ngobrol sama turis sebagai praktek berkomunikasi,” kenangnya.
Agenda study tour
mahasiswa MATOA sendiri tidak molor banget. Malah sesuai jadwal yang
ditentukan. Hari pertama, mereka berkunjung ke STP (Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dunia)
selama tiga jam. Di kampus ini mahasiswa memperoleh materi perkenalan kampus serta
Tanya jawab yang dihadiri senat.
Hari kedua berkunjung ke
hotel bintang 3 dan 4 di daerah Sanur. Aktivitasnya sama. Yaitu perkenalan dan
melihat langsung pelayanan dan manajemen hotel, termasuk di hotel bintang lima,
Aston Hotel. Dari sini, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke wisata oleh-oleh di
Krisna Denpasar.
Sebelum kembali ke
Surabaya, hari ketiga melakukan kunjungan ke travel besar di Denpasar, Astina
dan mengunjungi Bedugul. Dan akhirnya kembali ke kampus tercinta kami yang
selama ini kami menuntut dan menimbah ilmu AKPAR MAJAPAHIT SURABAYA.
VISI & MISI
AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT
Visi Program
Studi Perhotelan :
“Menjadi pusat pengembangan ilmu perhotelan dengan komitmen menghasilkan
lulusan berdaya saing global dan berkarakter wirausaha serta mampu memberikan
kontribusi pembangunan pariwisata khususnya di bidang perhotelan. “
Misi Program
Studi Perhotelan :
1.
Menghasilkan
mahasiswa yang berkualitas dan profesional, berkemampuan standar internasional
dan mampu bersaing di era globalisasi khususnya bidang usaha jasa perhotelan.
2.
Menghasilkan
sumber daya manusia pariwisata berjiwa Pancasila dan berakhlak mulia mampu
menghadapi tantangan perubahan pasar kerja.
3.
Menghasilkan
sumber daya manusia yang mandiri, kreatif dan produktif melalui penerapan ilmu
pariwisata khususnya perhotelan dan kewirausahaan.
4.
Menghasilkan
karya nyata dalam rangka mendukung pembangunan pariwisata nasional.
Foto bareng depan Kampus Akpar MAjapahit sebelum menuju Pulau Bali |
Sanur Paradise merupakan hotel berbintang 4 yang
memiliki Aula Pertemuan terbesar di Bali, dengan tiga belas ruang konferensi
dan rapat, dengan kapasitas kumulatif 2000 orang sekaligus. Memiliki
resepsionis dan aula utama yang berlangit-langit tinggi, bisa menampung 1200
delegasi dengan gaya teater. Hotel ini cocok untuk bisnis ataupun berlibur.
PANTAI DAN HOTEL BESAKIH DI PULAU BALI
Saat ini , PT . Puri
Astina Putra ( Astina Tours & Travel ) telah bermitra dengan pedagang
grosir besar dan eceran di negara-negara ASEAN , India , Eropa , Amerika ,
Australia dan Selandia Baru pasar untuk memberikan layanan kepada operator
perjalanan besar dan kecil di daerah-daerah masing-masing . Dan untuk
memastikan operator tur terorganisir dengan baik , Travel Astina mulai
membangun divisi transportasi sendiri. Berafiliasi di bawah ASITA , IATA , FATA
, ASEANTA , KADIN dan asosiasi travel PATA , Astina Tours & Travel menjadi
agen terakreditasi yang menyediakan layanan berkualitas kepada klien tujuan
multibahasa dengan harga yang sangat terjangkau dan kompetitif
Tempat oleh-oleh Cening Bagus terletak di Jl. Raya
Batu Bulan 100 (Gianyar), Bali, Indonesia. Di toko ini terdapat banyak
oleh-oleh khas Bali, misalnya : pakaian, makanan dan minuman. Terdapat pula
kerajinan tangan khas Bali.
Tempat oleh-oleh Cening Bagus terletak di Jl. Raya
Batu Bulan 100 (Gianyar), Bali, Indonesia. Di toko ini terdapat banyak
oleh-oleh khas Bali, misalnya : pakaian, makanan dan minuman. Terdapat pula
kerajinan tangan khas Bali.
JOGER
Joger adalah pabrik kata-kata. Menurut
pemiliknya yang bernama Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di
Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari
namanya sendiri dan sahabatnya Gerard.
Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini
adalah danau beratan yang paling dangkal, di daerah ini banyak terdapat hasil
pertanian. Hasil pertanian disini yang paling banyak di jumpai adalah
buah-buahan dan sayur-sayuran. Banyak buah-buahan diantaranya buah
anggur,markisa,stoberi,dan manila.
Bedugul itu sebenarnya adalah nama sebuah desa,
namun kebanyakan orang salah mengira bahwa bedugul itu adalah nama
danau,pura,bahkan pasar.
Banyak tempat yang bisa dikunjungi di sini,
diantaranya Desa bedugul sendiri,Kebon raya,Danau Beratan(danau terbesar kedua
di bali),Pura Ulun Danu,sampai pasar Tradisional.
Kebun Raya yang ada di sini lumayan luas
memiliki ratusan spesies tumbuhan mulai dari rose yang indah sampai tanaman
berduri.
Danau Beratan juga asik selain airnya yang
segar, kita juga bisa menyewa kendaraan air seperti perahu dayung,perahu
mesin,dan motor boat.
Setelah dari bedugul kamipun melanjutkan perjalanan pulang kesurabaya.
KESIMPULAN:
1.Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik /
daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestic maupun mancanegara. Hal tersebut
yang membuat pulau bali menjadi tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan
Study Tour.
2.Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau bali
membuat wawasan peserta study tour akan kebudayaan nusantara bertambah.
3.Keunikan dari ciri khas tersendiri dari pulau Bali
membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang
besar bagi Indonesia.
4.Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami
dan menghormati kebudayaan-kebudayaan yang masih kental di Indonesia serta
dapat meningakatkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa tanpa membeda-bedakan
golongan ras,budaya,dan agama.
come and joint with us at raya jemur sari no 244 surabaya
ReplyDelete