Friday 23 December 2016

Hotel Management.
Peluncuran Perdana Kos serasa di hotel merupakan suatu terobosan baru di dunia perhotelan.Dengan adanya Kostel (kos hotel ) sangat memberikan peluang bagi pebisnis khususnya bagi orang orang yang melakukan bisnis di metropolis  yang mencari penginapan yang bertaraf hotel.Jadi tunggu apalagi Manjakan diri anda dan rasakan sentuhan servicenya hanya di metro house.Kos Serasa di Hotel......

Nach jika anda pingin kost anda serasa di horel,kami siap membantunya untuk menjadikan kos anda serasa di hotel.Tunggu apa lagi segera hubungan kami,....


Thursday 22 December 2016


Tuesday 13 December 2016

MENGHILANGKAN NODA DAN KARAT

Jenis- jenis noda dan cara menghilangkan,dibawah ini akan di jelaskan beberapa noda yang sering dijumpai pada waktu membersihkan kamar,dimana noda noda tersebut sering mengotori berbagai jenis linen yang terdapat di dalam kamar.
ada jenis noda dan cara menghilangkannya :
  1. Karat : Bila karat mengenai/menodai karpet,linen atau kursi sofa, dapat di gunakan sikat plastik yang agak lembut atau scrap untuk menghilangkan ketebalan karat yang melekat pada permukaan bahan tersebut.Gunakan bahan pembersih yang terdiri dari campuran Lemon Juice and salt,kemudian di bilas dengan menggunakan air bersih dan di keringkan.Jika hasilnya kurang memuaskan,dapat di coba dengan menggunakan bahan kimia Oxalic Acid di campur dengan air dengan perbandingan 1 : 50, atau dapat juga menggunakan campuran air dan amonia atau Sodium Bicorbonate dengan perbandingan 1 : 50 dengan maksud untuk menetralisir noda acid yang ada pada karat.
  2. Minuman Alkohol : Bahan kain lainnya yang terkena minuman alkohol biasanya akan meninggalkan bekas sesuai dengan warna minuman tersebut,jika terjadi maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah mencelupkan bagian kain yang terkena minuman alkohol kedalam air dingin kemudian gosoklah dengan menggunakan sponge yang mengandung cairan detergen,setelah itu di bilas dengan menggunakan air bersih,jika noda masih terlihat,tuangkan beberapa tetes vinegar kemudian di bilas kembali degan menggunakan air bersih.
  3. Darah : Rendamlah linen yang terkena noda darah dalam air dingin,kemudian cucilah dengan air detergent hangat.Jika noda daarah masih terlihat,celupkan kain sekali lagi kedalam air hangat yang di campur amonia dengan perbandingan 3 sendok amonia dalam satu galon air selama kurang lebih 1 jam.Setelah itu cucilah dengan menggunakan detergent
  4. Kosmetik : Gunakan busa yang mengandung buih detergent untuk menggosok bagian yang terkena noda kosmetik secara berulang-ulang.Usahakan proses menghilangkan noda kosmetik dilakukan sebelum noda kosmetik tersebut menjadi kering.
  5. Telur : Yang harus diperhatikan adalah jangan menggunakan air panas untuk menghilangkan noda telur,karena air panas akan menjadikan noda telur manjadi kering dan menempel kuat pada kain.Bila noda telur sudah menjadi kering gunakan scrab untuk mengurangi ketebalan noda telur,kemudian gosok dengan menggunakan sponge dan air dingin.Lalu cucilah dengan menggunakan detergent dan bahan pemutih kain / bleach ssesering mungkin.
  6. Buah-buahan : Gosoklah dengan sponge dan air dingin,bila noda belum hilang gunakan air panas untuk menggosok/menguceknya.Jika noda masih terlihat gunakan campuran lemon juice.Setelah itu bilas dengan menggunakan air yang dicampur beberapa tetes vinegar,kemudian di cuci  secara normal.
  7. Rumput-Rumputan : Cucilah dengan menggunakan air detergent dan bahan pemutih (Bleach)Jika masih membekas,biarkan kain kering terlebih dahulu kemudian gosoklah bagian yang terkena noda dengan menggunakan sponge dan cairan alkohol.
  8. Gemuk : Hapuslah terlebih dahulu gemuk yang melekat dengan menggunakan kain kering.Kemudian gosoklah dengan menggunakan sponge dan cairan detergent,setelah itu baru di cuci.
  9. Tinta : Cucilah kain yang terkena tinta dengan menggunakan air yang di campur dengan detergent dan bahan pemutih (bleach)
  10. Cat : Jenis  noda ini sangat sulit dihilangkan,apalagi bila cat minyak yang terkena kain.Jika terjadi harus di ingat langkah - langkahnya sebagai berikut : Usahakan untuk menghilangkan cat sebelum mengering dan gunakan turpentin dimana kain yang terkena cat minyak di celupkan dalam larutan tersebut kemudian di cuci dengan menggunakan cairan detergent.Lakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Monday 12 December 2016

PEMBERSIHAN  AREA HOTEL
Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam membantu houseman biasanya meliputi :
1.Pembersihan Harian (Daily Cleaning ) :
  1.   Vacuuming ( membersihkan debu karpet )
  2. Mopping,membersihkan lantai keras seperti lantai keramik,terrazzo atau marmer dengan cara mengepel.
  3. Dusting,membersihkan debu ruangan 
2.Pembersihan Secara Periodic (Periodic Cleaning ) :
Pembersihan secara periodik biasanya meliputi pekerjaan General Cleaning seperti :

  1. Shampooing carpet,mencuci karpet dengan menggunakan mesin pencuci karpet.
  2. Membersihkan lantai dengan metode scouring,waxing dan polishing dan mesin yang digunakan ialah : floor cleaning machine
  3. Perawatan furniture seperti mencuci /memoles ulang sebagian furniture yang dianggap perlu.



Saturday 10 December 2016

Beberapa Faktor Yang mempengaruhi Hasil Pembersihan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari suatu proses pembersihan dengan cara pencucian,dan tentu faktor faktor tersebut harus diperhitungkan sebelum proses pembersihan dimulai.Faktor -faktor tersebut adalah :
Jenis dan Keadaan Kotoran :
 Jenis dan keadaan kotoran dapat di bedakan menjadi 4 jenis :
  1. Berasal dari Protein,darah,Telur
  2. Berasal dari minyak/gemuk,lemak
  3. Berasal dari jenis asam,teh,debu
  4. Keadaan kotoran masih baru,kering


SESI TEORI PELATIHAN HOUSEKEEPING
 Housekeeping atau Tata Graha adalah salah satu bagian atau department yang ada di dalam hotel yang menangani hal – hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan dan kesehatan seluruh kamar, juga area – area umum lainnya, agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman berada di dalam hotel. Selain itu Housekeeping department merupakan bagian rumah tangga hotel yang bertugas membuat perencanaan, perawatan / pembersihan semua kamar tamu, ruang kantor, lobby, terrace, corridors, lift / elevator, toilet umum, public space, locker’s room, linen dan uniform rooms, halaman, taman.
Tentunya sebelum terjun ke lapangan harus dibekali dulu dengan teori agar karyawan dapat mengerti tentang apa yang sudah di ajarkan.Dengan dibekali teori atau briefing sebelum mereka bekerja akan menjadi lebih baik.Sehingga apa yang menjadi tanggung jawab mereka,dapat di lakukan dengan baik.
Sehingga antara teori dan praktek dapat berkesinambungan dengan baik.

Friday 9 December 2016

ASSESSMENT
Kita semakin memahami bahwa Sumber Daya Manusia merupakan aset perusahaan. Oleh karena itu Manajemen perusahaan saat ini mulai banyak yang memberikan perhatian terhadap strategi pengembangan SDM di perusahaannya, antara lain dengan menggunakan Assessment.
Program rekrutment dan seleksi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan SDM perusahaan. Rekrutment dapat dilakukan melalui jalur internal dan eksternal, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pada setiap pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, diperlukan persiapan awal untuk menyamakan persepsi dengan masing-masing perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dalam menentukan kurun waktu pelaksanaan, kriteria seleksi, dan hasil yang diharapkan. Metode dan tahapan dalam setiap proses rekrutmen dan seleksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
 
Program pemetaan karyawan dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan SDM yang dimiliki oleh perusahaan pada posisi jabatan masing-masing. Hasil pemetaan dapat digunakan untuk tindakan pengembangan yang spesifik bagi karyawan agar mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara lebih optimal. Selain itu, hasil pengembangan dapat digunakan untuk menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan talenta yang dimiliki. Metode pemetaan disesuaikan dengan kebutuhan masing­masing perusahaan. Secara umum pada assessment untuk tujuan pemetaan ini, peserta diberi penugasan tertulis, eksplorasi manajerial, eksplorasi kepemimpinan, in-depth interview, dan leaderles group discussion.
 Pengelolaan SDM secara terintegrasi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap organisasi/perusahaan agar SDM merasakan kesejahteraan psikologis sehingga mereka dapat memberikan komitmen dan kinerja terbaiknya.


PEMBUATAN PERANGKAT UJI KOPETENSI DI LSP

Asesor/Penguji

  1. Penguji terdiri atas gabungan penguji internal dan eksternal.
  2. Penguji internal adalah guru produktif yang relevan dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki pengalaman kerja/magang di dunia usaha/industri.
  3. Penguji eksternal berasal dari dunia usaha/industri/asosiasi profesi/institusi yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang relavan dengan kopetensi keahlian yang akan di uji.
  4. Penguji memiliki sertifikat kopetensi/surat keterangan dari dunia usaha/industri/institusi.

Sertifikasi Kopetensi Karyawaan Hotel
"Para karyawan hotel di Tanah Air wajib memiliki sertifikat kompetensi, hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 52 tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata. Untuk mendapatkan sertifikasi, para pekerja wajib mengikuti uji kompetensi. Penyelenggaranya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Sertifikasi merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh karyawan hotel dan lainya sehingga meningkatkan kemampuannya dapat memenuhi standar internasional.

Adanya sertifikat kompetensi,bukan hanya untuk kepentingan bekerja di luar negeri, tetapi juga untuk mempertahankan posisi bekerja di dalam negeri.

"Sertifikat yang diberikan tersebut, merupakan bentuk pengakuan profesi karyawan hotel dan kemampuan yang memadai, pengakuan terhadap pegawai yang telah disertifikasi, juga dapat meningkatkan kelas hotel berbintang dan  mempersiapkan karyawan hotel yang berkompeten dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

"Sebagaiman diketahui pada tahun 2015, dipastikan menjadi tahun penuh persaingan dalam lapangan kerja, dan persyaratan yang telah digunakan banyak negara adalah kepemilikan sertifikat kompetensi profesi.

Kemenkraf menargetkan tahun 2015 seluruh karyawan hotel di Indonesia telah memiliki sertifikasi kompetensi. "Oleh karena itu sangat diperlukan komitmen dan kesadaran dari semua pihak, termasuk pekerja pariwisata sendiri untuk mengikuti sertifikasi kompetensi yang selama ini dilakukan oleh LSP.

Thursday 8 December 2016



                                                 PELATIHAN HOUSEKEEPING 
 
Membersihkan kamar tidur biasanya tidak cukup hanya dengan membersihkan permukaan-permukaan di dalamnya.Kamar tidur merupakan salah satu ruangan utama di dalam setiap rumah karena manusia menghabiskan sepertiga masa hidupnya untuk tidur. Apalagi kondisi kamar tidur juga mencerminkan kepribadian penghuninya.
Berbagai barang sering kali memenuhi kamar tidur, padahal tidak seharusnya berada di sana. Sebut saja tas belanja, bungkus produk perawatan tubuh, pakaian kotor, dan sebagainya. Langkah pertama ketika membersihkan kamar tidur adalah menyingkirkan barang-barang ini.
  1. Jika Anda berencana menyegarkan penampilan tempat tidur saat itu juga, cara mudahnya adalah dengan mengganti seprai dan sarung bantal, lalu langsung masukkan ke dalam mesin cuci.
  2. Pindahkan barang-barang yang berserakan di lantai dan furniture, termasuk pakaian kotor, ke atas tempat tidur. Jangan alihkan fokus Anda pada barang-barang yang Anda temukan, banyak waktu untuk menyortirnya nanti. Untuk sementara cukup pindahkan semuanya ke atas ranjang.
  3. Geser semua furniture  menjauhi dinding agar Anda bisa menjangkau bagian belakangnya dan lantai di bawahnya. 
Tahukah kamu bahwa di toilet banyak sekali ditemukan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare tifus, dan kolera. Tidak hanya itu saja, virus herpes dan kuman berbahaya lainnya bahkan bisa bertahan di toilet selama sebulan atau lebih!
Agar kamu dan keluarga dapat hidup lebih sehat dan bebas dari penyakit, toilet harus rutin dibersihkan minimal seminggu sekali. Tujuan membersihkan toilet adalah untuk mencegah penumpukan kotoran, karat, dan perkembangbiakan kuman serta menjauhkan toilet dari bau-bau yang tidak sedap.
Lalu langkah-langkah seperti apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga agar toilet tetap bersih?
  1. Kamu akan membutuhkan perlengkapan pembersih seperti handuk kertas/tisu dapur, kain lap, spons, sikat WC, sarung tangan karet, dan yang paling penting adalah cairan pembersih toilet seperti . Usahakan perlengkapan pembersih tersebut berbeda dengan yang biasa kamu gunakan untuk membersihkan bagian rumah lainnya untuk mencegah penyebaran kuman dan bakteri.
  2. Sebelum mulai membersihkan, jangan lupa untuk selalu menggunakan sarung tangan karet untuk melindungi tangan dan kulit dari bakteri serta dari cairan pembersih toilet.
  3. Pertama tuangkan obat pembersih toilet ke tepi dalam mulut toilet secara merata. Biarkan paling sedikit 15 menit sebelum digosok. Pastikan kamu menggosok setiap bagian toilet. Hal ini akan membantu membersihkan kotoran pada toilet dengan lebih efektif.
  4. Untuk membersihkan bagian luar toilet, gunakan handuk kertas agar bisa langsung dibuang setelah digunakan. Namun jika kamu membersihkan bagian luar dengan spons atau kain lap, pastikan kamu mensterilkan kembali alat tersebut.
Menjaga agar toilet tetap bersih merupakan salah satu langkah awal yang bisa dilakukan untuk memulai hidup lebih baik dan lebih sehat.
Jika berminat dapat menghubungi kami di no 081 75113964

MULAILAH  DENGAN HIDUP SEHAT DAN BERSIH.......

Friday 28 October 2016



MATOA LAUNDRY Raya Jemur Sari No 244 Surabaya

Dengan semakin berkembangnya aktivitas kewirausahaan saat ini, memberikan dampak positif dengan lahirnya berbagai usaha. Bisnis laundry kiloan bisa menjadi alternatif pilihan untuk berwirausaha. Bisnis laundry mulai berkembang di tahun 1990-an, sejak adanya sistem franchise atau waralaba dari luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan agency system yang dapat memberikan layanan dengan harga terjangkau. Layanan yang tadinya hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kelas atas, kini bisa dijangkau oleh kelas menengah dan bawah. Mengkaji tentang fenomena keberadaan laundry sangatlah unik untuk ditelisik lebih dalam. Bisnis sektor jasa ini kian menjamur dan saling bersaing satu sama lain. Seiring dengan semakin banyaknya bisnis sektor jasa ini mau tak mau mereka yang menjalankan bisnis ini harus memiliki strategi untuk meraup konsumen dan keuntungan yang signifikan. Dalam sejarahnya di dunia, laundry pada awalnya hanya dilakukan di sungai. Dengan adanya revolusi industri yang terjadi di Inggris kala itu, ditemukanlah mesin cuci yang kini di pakai oleh usaha laundry tersebut. Kenapa kemudian bisnis laundry kiloan ini muncul dan dapat berkembang begitu pesatnya tentu memunculkan pertanyaan.
Dalam  proses pencucian ada 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian, yaitu:
1.       Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
  1. Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
  2. Alkali
  3. Bleaches
  4. Sour
  5. Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
  6. Specialities misalnya enzymes
2.       Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
1.       Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
2.       Water Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung hingga prosesnya tidak efektif.
3.       Load weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
4.       Fabric Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
5.       Soil content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x 5%)).
3.       Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
  • Flushes : 20 – 60 ‘c
  • Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4.       Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
  • Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
  • Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
  • Bleaching biasanya 7 – 10 menit
  • Sours berkisar 5 – 6 menit

Dalam  proses pencucian ada 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian, yaitu:
1.       Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
  1. Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
  2. Alkali
  3. Bleaches
  4. Sour
  5. Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
  6. Specialities misalnya enzymes
2.       Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
1.       Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
2.       Water Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung hingga prosesnya tidak efektif.
3.       Load weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
4.       Fabric Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
5.       Soil content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x 5%)).
3.       Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
  • Flushes : 20 – 60 ‘c
  • Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4.       Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
  • Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
  • Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
  • Bleaching biasanya 7 – 10 menit
  • Sours berkisar 5 – 6 menit
Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan:
1. Laundry Manager
Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry dan dry cleaning.
2. Assisten Laundry Manager
a. Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di tempat selama 
    operasional laundry dan dry cleaning berjalan
b. Bertanggungjawab kepada laundry manager/langsung ke general manager jika laundry
    manager tidak berada di tempat
c. Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri
3. Laundry Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry
4. Valet Supervisor
    Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh
    kegiatan bawahannya dalam operasional valet
5. Dry Cleaning Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional dry cleaning
6. Checker
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi cucian (kancing, saku)
7. Marker
Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat
8.  Sorterer
Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a. Jenis bahan
b. Bentuk cucian
c. Tingkat pengotoran
d. Warna cucian
9.   Washer/Extract
 Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
10. Tumbler
Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
11. Presser
Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
12. Finisher
Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
a. Linen : room, FB others (swimming pool towel)
b. Uniform : from all employees
c. Linen & Uniform section : Bagian dari housekeeping department yaitu tempat  berkumpulnya house laundry
d. Linen attendent, bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke dan dari house laundry section
e. Finisher : hanya ada Folder untuk linen dan hanger untukuniform. Biasanya digantung untuk guest outside laundry, petugasnya desebut hanger/hangingman. Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in-house/yang akan check out, petugasnya: folder dan pakaian juga kadang-kadang dibungkus, petugas yang membungkus pakaian yang dilaundry ini disebut wrapper.


Dengan semakin berkembangnya aktivitas kewirausahaan saat ini, memberikan dampak positif dengan lahirnya berbagai usaha. Bisnis laundry kiloan bisa menjadi alternatif pilihan untuk berwirausaha. Bisnis laundry mulai berkembang di tahun 1990-an, sejak adanya sistem franchise atau waralaba dari luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan agency system yang dapat memberikan layanan dengan harga terjangkau. Layanan yang tadinya hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kelas atas, kini bisa dijangkau oleh kelas menengah dan bawah. Mengkaji tentang fenomena keberadaan laundry sangatlah unik untuk ditelisik lebih dalam. Bisnis sektor jasa ini kian menjamur dan saling bersaing satu sama lain. Seiring dengan semakin banyaknya bisnis sektor jasa ini mau tak mau mereka yang menjalankan bisnis ini harus memiliki strategi untuk meraup konsumen dan keuntungan yang signifikan. Dalam sejarahnya di dunia, laundry pada awalnya hanya dilakukan di sungai. Dengan adanya revolusi industri yang terjadi di Inggris kala itu, ditemukanlah mesin cuci yang kini di pakai oleh usaha laundry tersebut. Kenapa kemudian bisnis laundry kiloan ini muncul dan dapat berkembang begitu pesatnya tentu memunculkan pertanyaan.
Dalam  proses pencucian ada 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian, yaitu:
1.       Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
  1. Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
  2. Alkali
  3. Bleaches
  4. Sour
  5. Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
  6. Specialities misalnya enzymes
2.       Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
1.       Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
2.       Water Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung hingga prosesnya tidak efektif.
3.       Load weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
4.       Fabric Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
5.       Soil content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x 5%)).
3.       Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
  • Flushes : 20 – 60 ‘c
  • Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4.       Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
  • Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
  • Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
  • Bleaching biasanya 7 – 10 menit
  • Sours berkisar 5 – 6 menit

Dalam  proses pencucian ada 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian, yaitu:
1.       Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
  1. Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
  2. Alkali
  3. Bleaches
  4. Sour
  5. Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
  6. Specialities misalnya enzymes
2.       Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
1.       Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
2.       Water Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung hingga prosesnya tidak efektif.
3.       Load weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
4.       Fabric Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
5.       Soil content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x 5%)).
3.       Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
  • Flushes : 20 – 60 ‘c
  • Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4.       Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
  • Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
  • Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
  • Bleaching biasanya 7 – 10 menit
  • Sours berkisar 5 – 6 menit
Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan:
1. Laundry Manager
Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry dan dry cleaning.
2. Assisten Laundry Manager
a. Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di tempat selama 
    operasional laundry dan dry cleaning berjalan
b. Bertanggungjawab kepada laundry manager/langsung ke general manager jika laundry
    manager tidak berada di tempat
c. Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri
3. Laundry Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry
4. Valet Supervisor
    Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh
    kegiatan bawahannya dalam operasional valet
5. Dry Cleaning Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional dry cleaning
6. Checker
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi cucian (kancing, saku)
7. Marker
Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat
8.  Sorterer
Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a. Jenis bahan
b. Bentuk cucian
c. Tingkat pengotoran
d. Warna cucian
9.   Washer/Extract
 Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
10. Tumbler
Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
11. Presser
Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
12. Finisher
Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
a. Linen : room, FB others (swimming pool towel)
b. Uniform : from all employees
c. Linen & Uniform section : Bagian dari housekeeping department yaitu tempat  berkumpulnya house laundry
d. Linen attendent, bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke dan dari house laundry section
e. Finisher : hanya ada Folder untuk linen dan hanger untukuniform. Biasanya digantung untuk guest outside laundry, petugasnya desebut hanger/hangingman. Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in-house/yang akan check out, petugasnya: folder dan pakaian juga kadang-kadang dibungkus, petugas yang membungkus pakaian yang dilaundry ini disebut wrapper.



BTemplates.com

management housekeeping
Powered by Blogger.

Sample Text

Text Widget

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

Followers

Search This Blog

Pages

Popular Posts