Tuesday 18 December 2018

Management Housekeeping (Housekeeping Job Design)
Pengembangan merupakan fungsi operational kedua dari Management SDM.Namun sebagian besar proses pengembangan individu berada di tangan housekeeping Manager.Dibutuhkan pengembangan yang berkesinambungan.Sehingga dengan adanya kesinambungan ini akan didapat kader yang serba bisa (multiskill).
ada 2 pengertian yang disampaikan oleh beberapa ahli mengenai job design :
        1.Suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan.Rancangan atau design  
         pekerjaan terkadang juga di gunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan 
        (sulipan 2000)
        2.Proses menentukan tugas secara fisik,metode yang dipakai dalam menjalankan tugas 
        tersebut,dan  cara kerja yang berhubungan dengan pekerjaan lain dalam suatu organisasi.
        (Mondy,2008 )
Dengan arti lain seorang manager housekeeping mempunyai wewenang untuk menciptakan,merancang dan memutuskan suatu pekerjaan dengan menjabarkan suatu tugas dan tanggung jawab yang ada kaitannya dengan pekerjaan lain dalan ruang lingkup housekeeping.Hal ini akan membuat tantangan dan memotivasi karyawan housekeeping dalam mengurangi tingkat kebosanan dan meningkatkan kepuasaan kerja dalam management housekeeping ,sehingga target dalam management housekeeping itu sendiri bisa tercapai dan mempunyai goal yang tepat.
Hasil gambar untuk gambar housekeeper dalam menginterview karyawan
So come and join with us

Monday 17 December 2018

Gambar terkait
Management Housekeeping (Linen Inventory)
            Linen Inventory atau inventarisasi linen adalah pengawasan terhadap pemakaian dan persediaan barang yang dipergunakan pada tiap-tiap bagian di Housekeeping Department baik itu di kamar, floor station, troli, gudang housekeeping, ruang linen, laundry maupun di outside laundry (jika ada). Semua barang akan dihitung dan dibandingkan dengan iventarisasi bulan lalu untuk menentukan kebutuhan atau penyediaan barang bagi operasional hotel. Di samping itu, inventarisasi linen juga berguna untuk:
   1.  Mendata, mengetahui jumlah linen yang hilang.
   2.  Mendata, mengetahui jumlah linen yang beredar.
   3.  Mendata, mengetahui jumlah linen yang rusak.
   4.  Mendata, mengetahui kekurangan linen.
   5. Mengetahui dan mengontrol linen dengan lebih baik.
   6. Membuat perencanaan dan pengadaan linen.

Dengan melakukan inventarisasi sesuai prosedur dan ketentuan yang ada maka diharapkan kebutuhan linen dalam operasional hotel dapat terpenuhi. Akan tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.      Kegiatan inventarisasi linen dilakukan untuk memastikan terpenuhinya stok linen yang akan digunakan dalam operasional hotel.
2.      Inventarisasi linen dilakukan rutin tiap bulan untuk memperkecil kemungkinan hilangnya linen serta menjaga dan mengontrol kelengkapan linen yang ada.
3.      Semua linen yang ada di hotel harus dihitung pada waktu dan hari yang sama. Hal ini dilakukan untuk melihat keakuratan data linen di kamar, Room Boy station, laundry maupun di ruang linen, baik itu untuk linen bersih maupun kotor.
4.      Semua angka yang diperoleh harus dicatat pada formulir inventaris.
5.      Semua linen yang ada harus diberi label atau tanda.

Hasil inventarisasi yang akurat dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penyusunan anggaran housekeeping. Untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perlu dilakukan langkah-langkah dibawah ini:
1.      Menyiapkan alat bantu kerja, alat tulis, formulir inventaris linen dan area penyimpanan linen yang akan dihitung.
2.      Menentukan staff untuk melakukan inventarisasi.
3.      Pelaksanaan inventarisasi yang meliputi penghitungan atau pendataan.
4.      Menjelaskan bagaimana pelaksanaan inventarisasi.
5.      Setelah inventarisasi selesai, data inventaris tersebut direkap oleh Housekeeping Supervisor untuk dibuatkan laporan bulanan.
6.      Setelah laporan selesai, hasil akan diberikan ke General Manager, Cost Control, Executive Housekeeper pada departemen terkait.
7.      Laporan tersebut digunakan untuk perencanaan pengadaan linen oleh Housekeeping Departement.
so come and join with us,.......

Sunday 16 December 2018

Management Housekeeping (Inventory)

Setiap Hotel memiliki persediaan sejumlah barang untuk memenuhi permintaaan tamu.Tujuan dilakukannya pencatatan adalah untuk mengendalikan persediaan barang barang di hotel.Contohnya,sebuah catatan pembelian bahan baku harus disimpan sampai tanggal tertentu untuk menghindari pembelian yang tidak perlu.
Beberapa barang housekeeping yang perlu antara lain :
1.Linen
2.Barang persediaan Tamu
3.Alat alat Kebersihan
4.Peralatan Kerja
5.Uniform
6. Furniture dan Equipment.
Hal hal yang penting dalam melakukan inventarisasi :
  • Sistem FIFO
  • Sistem FEFO
  • Pemeriksaan rutin harus dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang barang yang di perlukan dalam operational hotel.so come and join with us,.....

Tuesday 11 December 2018

Management Housekeeping(Making Bed )

Praktik Housekeeping di Industri Perhotelan
Mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit Semester II Belajar Make Up Room dan Making Bed di Kokoon Hotels (Naskah ke-2, dari Dua Tulisan)
UPAYA mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Semester II melihat dari dekat sistem kerja di industri perhotelan, terutama sistem kerja tata graha (housekeeping) di hotel berbintang diharapkan mendapatkan banyak manfaat pasca lulus kuliah nanti. Kali ini mahasiswa diajarkan cara me-make up room dan making bed di Kokoon Hotels Jl. Slompretan No. 26 Surabaya.
Maka, tidak salah, jika Dosen Housekeeping Akpar Majapahit R. Paulus W. Soetrisno M.Par ini me-wanti-wanti anak didiknya untuk memanfaatkan momentum pembelajaran langsung di industri perhotelan seperti yang dilakoni 18 mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit, Selasa (10/07/2018) pagi, karena pembelajaran semacam ini besar manfaatnya bagi mahasiswa itu sendiri.
Seperti diberitakan pada tulisan pertama, kunjungan mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit ke industri ini sekaligus untuk mengaplikasikan mata kuliah housekeeping yang telah diajarkan dosen di kelas.
Dalam kesempatan itu, Supervisor Housekeeping Department Kokoon Hotels Surabaya Ria, menjelaskan lebih rinci seputar sisik melik sistem kerja housekeeping di Kokoon Hotels. Ria dibantu dua orang asistennya dari Housekeeping Department mempraktikkan bagaimana tata cara me-make up room dan making bed sesuai standard operation procedure (SOP) hotel berbintang di hadapan mahasiswa.
Sebelum Ria menjelaskan cara kerja housekeeping khususnya layanan kamar (room service), 18 mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit diterangkan seputar tata cara me-make up room dan making bed. sesuai standard operation procedure (SOP) hotel berbintang.
Untuk me-make up room di lantai 3 (Junior Suite Room), seorang petugas housekeeping membawa alat dan perlengkapan sesuai SOP-nya. Peralatan yang wajib disiapkan adalah trolley, vacuum cleaner, cleaning kit, toilet bowl brush, window squeeze, hand glove, gun sprayer, pad (sponge), cloth dan chemical.
Sedangkan perlengkapan yang dibawa oleh housekeeper adalah room attendant work sheet, bed runner, flat sheet, cover duvet, insert duvet, pillow case, pillow protector, bath towel, bath mat, hand towel dan amenities.
Setelah alat dan perlengkapan sudah siap, housekeeper memulai pekerjaannya sesuai urut-urutan langkah kerja yakni (1). Tempatkan trolley di depan pintu kamar dengan rapi, (2). Bunyikan bell atau ketuk pintu tiga kali sambil menyebutkan identitas diri (housekeeping), (3). Buka pintu secara perlahan sambil menyebutkan identitas diri (housekeeping).
Langkah berikutnya, (4). Berikan salam (jika ada tamu), (5). Masukkan key tag ke dalam key holder, (6). Buka curtain dan vitrage secara penuh supaya cahaya matahari dapat masuk sehingga isi kamar dapat terlihat secara jelas, (7). Kumpulkan sampah untuk dibuang ke kantong sampah di trolley.
Tahapan selanjutnya adalah (8). Kumpulkan gelas-gelas kotor dan taruh di wash basin kamar mandi untuk dicuci, (9). Keluarkan peralatan room service dan diletakkan di area depan lift service, (10). Kumpulkan dan keluarkan linen yang kotor kemudian letakkan di hamper trolley, (11). Ambil linen bersih.
Pekerjaan berikutnya (12). Making bed, (13). Dusting dimulai dari pintu masuk dan dikerjakan secara urut supaya semua bagian tidak ada yang terlewatkan sambil mengecek amenities apa saja yang kurang, (14). Melengkapi guest amenities untuk area bathroom, (15). Bersihkan kamar mandi, (16). Melengkapi towel dan guest amenities di area bathroom.
Langkah selanjutnya adalah (17). Vacuum lantai kamar tidur, (18). Mopping lantai tempat tidur dan lantai kamar mandi, (19). Tutup vitrage dan curtain, (20). Periksa ulang pekerjaan untuk memastikan bahwa kamar sudah benar-benar bersih dan tidak ada kerusakan. Apabila ada kerusakan laporkan ke order taker untuk dibuatkan work order dan disampaikan ke engineering, (21). Cabut keycard dari key holder, dan (22). Tutup pintu dan isi room boy control sheet.
Setelah memastikan pekerjaan me-make up room tuntas, maka giliran selanjutnya mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit mendapat penjelasan seputar tata cara me-making bed oleh Ria, Supervisor Housekeeping Department Kokoon Hotels dan asistennya.
Sebelum me-making bed, housekeeper –diperagakan langsung oleh Ria dan asistennya-- lebih dulu menyiapkan perlengkapan seperti flat sheet, cover duvet, insert duvet, pillow case, pillow protector, matrass protector dan bed runner.
Selanjutnya mengikuti langkah kerja sebagai berikut: (1). Tarik box dan matrass ke arah belakang menjauh dari head board sampai kira-kira ujung matrass bagian atas berada di bawah bedside table, (2). Periksa matrass dan matrass protector dari noda kemudian rapikan matrass protector, (3). Making bed dimulai dari bagian kepala dekat head board.
Tahapan berikutnya adalah (4). Ambil dan tebarkan flat sheet di atas matrass dengan posisi garis tengah lipatan berada di tengah matrass supaya panjang flat sheet sebelah kanan dan kiri seimbang atau sama panjang, (5). Kunci flat sheet dengan cara memasukkan flat sheet ke bawah matrass dan dilipat membentuk segitiga pada bagian sudut kanan dan kiri matrass atas, kemudian dilanjutkan mengunci flat sheet sudut kanan dn kiri bagian matrass bawah.
Langkah selanjutnya, (6). Ambil dan tebarkan cover duvet di atas matrass dengan posisi garis tengah lipatan berada di tengah-tengah matrass supaya panjang cover duvet kanan dan kiri seimbang atau sama panjang, (7). Ambil insert duvet dan masukkan ke dalam cover duvet, pastikan ujung-ujung insert duvet mencapai tepat di setiap sudut cover duvet dan insert duvet tidak tergulung.
Pekerjaan berikutnya, (8). Tarik bagian atas cover duvet sejajar dengan ujung bed bagian atas, (9). Lipat bagian atas cover duvet ke arah bawah sekitar 20-25 cm, (10). Tarik cover duvet ke arah bawah sampai lipatan cover duvet berada tepat di bawah bed side table, (11). Masukkan cover duvet bagian bawah ke bawah matrass dan lipat di bagian sudut kanan dan kiri matrass membentuk segitiga.
Langkah selanjutnya adalah (12). Ambil dan letakkan bed runner –untuk pemanis tempat tidur-- dengan posisi sejajar dengan matrass bagian bawah dengan jarak sekitar 20-25 cm dari bagian bawah bed, (13). Dorong matrass dan box ke arah atas sampai menyentuh head board, (14). Masukkan bantal ke dalam pillow case dan letakkan bantal di matrass bagian atas dengan posisi berdiri, dan langkah terakhir (15). Periksa sekali lagi untuk memastikan bahwa making bed sudah benar-benar rapi.
Dalam kesempatan itu, sembilan mahasiswa (Kelompok 1) diminta tampil untuk mempraktikkan making bed di kamar Junior Suite sesuai langkah kerja yang benar dan memasukkan bantal ke dalam pillow case seperti yang dicontohkan Wahyu dari Housekeeping Department Kokoon Hotels. Sedangkan sembilan mahasiswa anggota Kelompok 2, juga praktik making bed di kamar Junior Suite dengan dibimbing langsung oleh Ria dan asistennya dari Housekeeping Department Kokoon Hotels.
”Di hotel berbintang ini, pekerjaan me-make up room rata-rata diselesaikan oleh petugas housekeeper sekitar 20 menitan, sedangkan pekerjaan making bed tidak lebih dari lima menit.
Setelah puas mengikuti pembelajaran dan praktik cara kerja housekeeping di hotel berbintang tiga yang beroperasi di kawasan Kembang Jepun tersebut, kemudian mahasiswa diajak ke Kokoon Restaurant untuk menikmati sajian makan siang bersama yang dikemas ala prasmanan (lunch buffet), dengan menu lengkap mulai appetizer, soup, main course hingga dessert-nya.
Usai makan siang, rombongan mahasiswa Akpar Majapahit masih disuguhi demo meracik kopi dengan teknik Manual Brew Coffee wih Syphon Coffee dan foto bersama jajaran manajemen Kokoon Hotels Surabaya serta diakhiri dengan ucapan thank you very much and see you tomorrow. Good bye…!

i


Friday 30 November 2018

Management Housekeeping ( Pelatihan Housekeeping )

yuk mari belajar Housekeeping,..Kebersihan adalah sebagian dari iman.Belajar dari operational sampai management housekeeping.so kita buat yang fun aja yuk,... biar gak bosan
so come and join with us


Thursday 29 November 2018

Management Housekeeping (Pelatihan BLKI Singosari)
Come and join with us

Management Housekeeping (Mengenal Limbah Hotel)




Wednesday 28 November 2018

Management Housekeeping (Pelatihan Housekeeping)

Come and join with us

Management Housekeeping (Kost Serasa di Hotel)
come and join with us

MAKING BED
 
 


Monday 26 November 2018


Melaporkan Kebutuhan Perbaikan dan Perawatan Kamar Tamu
Gambar terkait
Kerusakan pada fasilitas kamar dapat terjadi setiap saat, baik kerusakan itu disebabkan oleh tamu yang menginap atau oleh pihak hotel sendiri. Siapapun penyebab kerusakan itu tidaklah terlalu dipermasalahkan dalam sistem pelaporan ini, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana menanggulangi kerusakan  tersebut dengan cepat, sehingga kamar dapat cepat dijual kembali atau tamu yang menginap pada saat itu dapat menikmati kembali fasilitas yang ada dalam keadaan baik/normal.
Berkaitan dengan masalah penanggulangan kerusakan, maka tidak terlepas dari adanya saling keterkaitan anatara beberapa bagian seperti bagian Housekeeping, Front Office dan Maintenance Department.

Prosedur Pelaporan Perbaikan
Pada waktu roomboy melaksanakan tugasnya membersihkan kamar, room boy juga akan melaksanakan pengecekan setiap fasilitas yang terdapat didalam kamar apakah masih dalam keadaan/berfungsi dengan baik, seperti air condition, lemari es, telepon, air panas/dingin, dan sebagainya. Pengecekan tersebut dengan menggunakan Daftar Periksa Perawatan (Maintenance Check List).
Hasil gambar untuk maintenance checklist hotel
Bila roomboy mendapatkan fasilitas yang rusak, maka roomboy yang bersangkutan akan membuatkan laporan kerusakan dengan mengisi formulir Laporan Kerusakan atau Damage Report dan diserahkan kepada Supervisor, kemudian Supervisor akan membuat perintah kerja atau Work Order yang ditandatangani oleh Housekeeper, kemudian dikirim kepada bagian Pemeliharaan/Perbaikan (Maintenance Dept.).
Hasil gambar untuk work order form hotel


Sunday 25 November 2018

Management Housekeeping : Job Design


            Pengembangan (development) adalah fungsi operasional dari manajemen SDM. Namun tidak semu – HRD). Housekeeping Manager juga memegang peranan penting dalam pengembangan individu Program ini perlu dilakukan secara terencana dan kontinu yang mana semuanya berhubungan dengan operasional dan sistem manajemen di internal housekeeping.


            Dalam housekeeping proses ini dikerjakan oleh Departemen Pengembangan Karyawan (Training Developmeing job design, Housekeeping Manager mempunyai wewenang untuk menciptakan, merancang dan memutuskan suatu pekerjaan dengan menjabarkan tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan lain dalam management internal housekeeping. 


            Hal ini dilakukan untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan, mengurangi rasa bosan, dan meningkatkan kepuasan kerja dalam Housekeeping Department sehingga tujuan  dan target Housekeeping (KPI Score Card) dapat tercapai. Berikut ciri-ciri job design adalah:

1.      Pekerja harus memiliki pilihan terhadap kebutuhan personal, kebiasaan kerja, dan kenyamanan kerja.
2.      Adalah jadwal kerja.
3.      Adanya Manual Procedure ataupun Task Breakdown
4.      Adanya penilaian kerja (Performance appraisal)
5.      Adanya uraian pekerjaan.
6.      Adanya check list dan identifikasi pada kesulitan atau masalah yang muncul dan keluhan tamu.
7.      Adanya penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).
8.      Evaluasi hasil kerja, masalah yang dihadapi dan target kerja sudah terdata (Score Quality).
9.      Membuat karyawan sadar akan target atau pencapaian yang diinginkan oleh departemen.

            Sedangkan fungsi dari job design itu sendiri dibagi menjadi 2 aspek, yaitu fungsi bagi hotel dan fungsi bagi karyawan.
1.      Bagi hotel:
·         Mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja.
·         Pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas.
·         Memastikan pekerjaan dikerjakan secara baik, terukur, dan layak untuk tamu serta sesuai dengan Housekeeping Action Plan.
·         Mempunyai kader yang multiskill, sehingga mempermudah dalam pemenuhan kekurangan jabatan.
·         Pekerjaan yang diadakan dapat dilakukan dengan benar sesuai dengan target housekeeping.

2.      Bagi karyawan:
·         Imbalan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan.
·         Memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dalam suatu pekerjaan





      Berdasarkan strukturnya, job design dibagi menjadi 3 antara lain:
                  1. Job Enlargement, memperluas isi atau ruang lingkup pekerjaan.
 2.  Job Rotation, yang memindahkan pekerja dari satu tugas ke tugas yang lain.
 3.   Job Enrichment, memberikan karyawan tingkat kebebasan yang tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan melalui evaluasi dan implementasi kerja.




BTemplates.com

management housekeeping
Powered by Blogger.

Sample Text

Text Widget

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

Followers

Search This Blog

Pages

Popular Posts