Wednesday 31 August 2022

 KODE-KODE KAMAR,ARTI DAN CIRI - CIRINYA

Di dalam tugas sehari-hari,Room boy selalu berhubungan dengan tamu kamar yang menjadi tanggung jawabnya.Kondisi atau keadaan kamar tersebut akan di catat dalam room boy control sheet berdasarkan keadaan yang sebenarnya.Atau yang biasa kita sebut dengan Up date room status.

Room boy status akan di kumpulkan oleh Floor supervisor untuk selanjutnya di salin ke dalam Floor Supervisor Report yang kemudian di kirim ke Housekeeping Office untuk di buat  Housekeeping Report.

Housekeeping Repeort akan di buat rangkap 3,dimana lembar pertama untuk housekeeping,lembar kedua untuk front office dan yang terakhir untuk accounting.Jika ada terjadi perbedaan laporan antara housekeeping dan front office maka akan muncul yang namanya discrepancy report.Di mana laporan perbedaan antara fron office yang berdasarkan sistem dan housekeeping yang secara actual.

Discrepancy Report akan timbul karena beberapa faktor:
1.Late co,tamu tidak menginformasikan ke front office saat waktu check out time
2.Front office sudah men ci khan tamu secara sistem tetapi tamu belum masuk ke kamar
3.Tamu group yang pada saat ci ,tetapi tidak menempati kamarnya,melainkan bergabung bersama        kamar temannya.
4.Tamu yang belum waktu co tetapi barang yang di kamarnya sudah tidak ada.Dan sebagainya
Disini di butuhkan kerjasama antara housekeeping dan front office untuk sama sama memperkecil discrepency room dengan mengecek kekamar secara langsung.
ISTILAH -ISTILAH KAMAR YANG ADA DI HOUSEKEEPING
  1. VD : Vacant Dirty,ada dua kemungkinan yaitu kamar yang sudah check out tapi belum di bersihkan sama room boy atau kamar yang sudah di bersihkan room boy tapi belum di readykan sama floor supervisor.
  2. VC : kamar bersih yang sudah di bersihkan petugas kamar dan sudah di readykan supervisor dan siap di jual.
  3. OC : kamar  yang terisi tamu yang sudah di bersihkan oleh petugas kebersihan kamar.
  4. OD : Kamar yang terisi tamu tapi belum di bersihkan oleh petugas kebersihan kamar.
  5. DD : Do not disturb,artinya kamar yang tamunya tidak mau di ganggu.
  6. SO : Kamar yang tamunya tidak tidur dikamarnya,mungkin tidur di tempat teman atau keluarganya.
  7. DL : Double Lock,kamar dimana tamunya mengunci pintu dua kali dari dalam.
  8. HU : House Use ,kamar yang di tempati oleh staff hotel karena sedang bertugas.
  9. OOO: Out of Order,kamar yang tidak dapat di gunakan dikarenakan ada kerusakan yang harus di perbaiki oleh pihak engeneering atau sedang dalam pembersihan untuk general cleaning.
  10. ONL : Occupied no Luggage,artinya kamar yang terisi tamu tetapi tidak membawa barang-barang.

CIRI-CIRI KAMAR OCCUPIED :
  • Ada barang-barang milik tamu di dalam kamar.
  • Bed tampak bekas di pakai,dimana kondisinya tidak rapi
  • Kamar dalam keadaan kotor,banyak sampah di tempat sampah
  • Bath room tampak habis di pakai
  • Linnen Supplies dan Guest Supplies sudah terpakai.
CIRI-CIRI KAMAR VACANT
  • tidak di huni oleh tamu
  • Tidak ada barang milik tamu di dalam kamar
  • Kamar dalam keadaan bersih dan rapi
  • Bed tidak dipakai
  • Kamar mandi tidak di pakai
  • Linen Supplies dan Guest Supplies masih dalam keadaan utuh
  • Fasilitas dalam kamar masih lengkap
CIRI-CIRI KAMAR DD
  • Tamu dalam keadaan sakit,tidak enak badan ataupun dalam keadaan capek dimana butuh istirahat
  • Tamu yang mungkin masih menikmati bulan madu
  • Tamu tersebut sedang melakukan kegiatan yang sangat pribadi.
  • Ada barang -barang tamu yang berharga dan gak mau tersentuh
CIRI-CIRI KAMAR YANG CHECK OUT
  • Tamu tidak ada di dalam kamar
  • Tidak ada barang-baarang milik tamu di dalam kamar
  • Bed dalam kondisi tidak rapi
  • Bath room sudah terpakai
  • Kamar dalam keadan tidak rapi dan kotor juga banyak sampah
  • Linen Supplies dan Guest Supplies telah dipakai oleh tamu
CIRI-CIRI KAMAR YANG SLEEP OUT
  • Di dalam kamar ada barang barang milik tamu,biasanya dalam kondisi rapi
  • Bed cover sudah di buka,tetapi bed masih rapi/belum terpakai
  • Dust bin tidak ada sampah nya
  • Bath room masih dalam keadaan bersih dan kering pada saat petugas kamar mengechek status kamar
ROOM COMPLIMENT
Kamar yang terisi oleh tamu tetapi tidak dikenakan biaya kamar.Bentuk -bentuk complimentary dapat berupa :
  1. Full compliment,tamu bebas biaya selama menginap di hotel,baik kamar,makanan ,minuman, maupun laundry an
  2. Room Compliment,tamu yang menginap tidak dikenakan sewa kamar tetapi laundry ,makanan,minuman tetap dikenakan biaya
  3. Meals Compliment,tamu di bebeaskan dari biaya makan dan minum selama menginap di hotel.Ini bukan berarti tamu bebas  memesan makanan dan minuman sesuka hatinya selama menginap,tetapi tetap dibatasi,misalnya bebas biaya untuk sarapan pagi,siang atau malam dan selebihnya akan di kenakan biaya
  4. Laundry Compliment,tamu di bebaskan untuk biaya pencucian pakaian.Tidak semua pakaian kotor yang di cucikan gratis,tetapi hanya beberapa potong pakaian saja.Misalnya satu celana panjang,satu hem dan satu stel pakaian dalam saja
  5. Complimentary dapat juga berupa fruit basket.Untuk tamu tamu VIP biasanya disediakan fruit basket didalam kamar sebagai wellcome fruite,yang di letakkan di dalam kamar sebelum tamu check-in.

UKURAN LUAS KAMAR

Kamar hotel  yang bertaraf international mempunyai standarisasi ukuran luas :
  • Standard room : berukuran antara 24 sampai dengan 26 meter persegi
  • Suite room       : berukuran antara 48 sampai  dengan 62 meter persegi
UKURAN BED

Ukuran bed yang digunakan oleh hotel yang bertaraf internasional adalah sebagai berikut :
  • Single bed, 200 cm x 100 cm
  • Twin   bed, 200 cm x 100 cm
  • Double bed,ada dua  : 1.Queen size bed 200 cm x 160 cm,2.King size bed 200 cm x 200 cm
  • Extra bed,90 cm x 90 cm
  • Baby coat,70 cm x 120 cm
UKURAN LINEN

1.Sheet :
  • single sheet      : 200 cm x 275 cm
  • double sheet     : 230 cm x 260 cm
  • king size sheet  : 270 cm  x 295 cm
2.Pillow case : 50 cm x 76 cm
3.Blanket :
  • single size : 175 cm x 350 cm
  • double size: 228 cm x 250 cm
4.Bath Towels :
  • bath towel besar : 70 cm x 140 cm
  • face towel           : 25 cm x 35 cm
  • hand towel          : 50 cm x 70 cm









Sunday 28 August 2022

 PERSEDIAAN LINEN

Linen merupakan persediaan perlrngkapan kamar atau Room Supplies yang di kategorikan sebagai recyled inventory item dan berada dibawah tanggung jawab Executive Housekeeper.Perlu diketahui biaya yang di keluarkan untuk pengadaan dan pemeliharaan linen adalah yang terbesar kedua di bagian Housekeeping setelah gaji karyawan.Oleh sebab itu kebijakan dan prosedur yang jelas dalam mengelola persediaan linen sangat di butuhkan,seperti prosedur inventory,penyimpanaan,pengambilan dan penyerahan,pencucian,penggunaan,penggantian dan lain-lain.

JENIS -JENIS LINEN
Manager Housekeeping mempunyai tanggung jawab atas kelengkapan dan kebersihan jenis -jenis linen yang di gunakan oleh hotel seperti :linen yang di pergunakan di kamar tidur,kamar mandi dan restoran.Linen tersebut adalah :
1.Linen untuk Kamar Tidur :
  •  sheet
  •  pillow case
  •  blanket
  •  bed cover
  •  bed pad
2.Linen untuk Kmar Mandi :
  •  bath towel
  •  hand towel
  •  face towel
  •  bath mad
3.Linen Restaurant :
    
  •  table cloth
  •  guest napkin
  •  tray cloth
  •  service napkin ,dan lain -lain
PENGORGANISASIAN LINEN KAMAR
Aspek-aspek dalam pengorganisasian linen kamar yang harus di perhatikan adalah :
  1. Pembagian Tugas : pembagian tugas secara jelas mempunyai peranan yang sangat penting dalam penanganan sirkulasi linen,terutama pada waktu dilaksanakan inventory linen secara actual.
  2. Perbaikan dan Penyusutan : kerusakan linen yang masih bisa diperbaiki sebaiknya di lakukan perbaikan.Sedangkan linen yang kondisinya sudah terlalu jelek,seperti sobek di bagian tengah,terkena noda dan sebagainya,sebaiknya di tarik dari peredaran dan di catat untuk di perhitungkan nilainya pada waktu pelaksanaan inventory.
  3. Pengontrolan pada Buku pencatatan Linen : Pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di Linen Room harus selalu di kontrol.Dari buku pencatatan harus terlihat jumlah linen yang di distribusikan ke setiap floor section,kamar-kamar tamu serta bagian -bagian yang memerlukan.
  4. Pengawasan Pelaksanaan Inventory : Dalam pelaksanaan inventory,perhitungan setiap jenis linen yang harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.Oleh sebab itu,harus disertai dengan pengawasan yang ketat untuk menghindar terjadinya salah perhitungan.Partisipasi dari dari semua bagian yang terlibat sangat di perlukan.
PERSEDIAN  LINEN KAMAR
Menentukan jumlah persediaan linen kamar akan tergantung pada beberapa faktor diantaranya :
  • Frekuensi Penggantian Linen Kamar ; pada umumnya hotel-hotel besar selalu mengganti setiap hari seluruh linen pada kamar-kamar yang terisi seperti : sprei ,handuk dan lain sebagainya dengan yang bersih.Oleh sebab itu,hotel-hotel besar akan memerlukan jumlah persediaan linen kamar lebih banyak dibandingkan dengan hotel kecil yang biasanya tidak mengganti linen kamarnya yang terisi setiap hari.
  • Peralatan dan Perlengkapan Laundry : Peralatan dan perlengkapan pada bagian pencucian akan berpengaruh terhadap jumlah persediaan linen.Makin berkembangnya suatu peralatan Laundry yang di pakai maka pelaksanaan pencucian dapat diselesaikan dengan cepat.Oleh sebab itu,jumlah persediaan linen dapat lebih sedikit dibandingkan hotel yang hanya mempunyai peralatan Laundry yang sederhana.
  • Pemakaian Jumlah Linen Setiap Kamar : Hal lain yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar adalah jumlah setiap jenis linen yang di gunakan untuk setiap kamar.Sebagai contoh pemakaian sprei,ada hotel yang masih menggunakan 3 sheet,sementara itu ada juga beberapa hotel yang menggunakan 2 sheet saja.
  • Anggaran yang Tersedia :Faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar adalah anggaran yang tersedia.Berapapun jumlah persediaan linen yang harus disediakan,bila anggarannya tidak tersedia maka jumlah tersebut tidak akan terealisasi.
PAR STOCK LINEN DI KAMAR
Kata par stock di gunakan kembali  dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar. Dalam kaitannya dengan linen,kata par stock adalah kelipatan jumlah linen yang di butuhkan untuk seluruh jumlah kamar tamu.Dengan demikian bila akan menghitung beberapa jumlah setiap jenis linen yang harus tersedia dalam peredaran,maka harus ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah setiap jenis linen yang di pasang dalam setiap kamar,kemudian menetapkan kelipatan yang di perlukan untuk setiap jenis linen tersebut.Perhitungannya dapat di lakukan seperti berikut : 
Seandainya kita mempunyai  total 50 kamar, dimana semuanya terisi dengan twin bed dan menggunakan 3 sheet.Artinya :
1.Kalau 1 par stock  100 x 3 = 300 sheet
2.Kalau 2 par stock  300 x 2 = 600 sheet
3.Kalau 3 par stock  300 x 3 = 900 sheet,dan seterusnya.

INVENTORY LINEN KAMAR
Biaya yang di keluarkan untuk persediaan linen adalah sangat besar.Oleh sebab itu pengendalian terhadap penggunaan,pencucian, penyimpanan dan peredaran linen harus dilaksanakan dengan prosedur yang benar.
Salah satu alat pengendalian terhadap peredaran linen adalah inventory.Frekwensi pelaksanaan inventory di tentukan oleh manager housekeeping dan sebisa mungkin di lakukan satu bulan sekali,hasil dari inventory sangat di perlukan oleh manager housekeeping terutama pada setiap periode untuk mendapatkan informasi tentang angaran biaya.Sedangkan tujuan dilaksanakan inventory adalah:
  1. Untuk mengetahui jumlah dan nilai barang yang ada pada saat di laksanakan inventory.
  2. Mengetahui jumlah dan nilai barang yang rusak/hilang.
  3. Segera melakukan tindakan pencegahan bila di ketahui banyak barang yang hilang/rusak.
  4. Dapat segera menambah kembali kekurangan yang ada
PROSEDUR PELAKSANAAN INVENTORY

  1. Menginformasikan pada petugas yang akan terlibat dalam pelaksanaan inventory satu hari sebelum pelaksanaan inventory.
  2. Menunjuk/menetapkan petugas yang bertanggung jawab pada setiap lokasi 
  3. Menghitung seluruh linen di setiap lantai yang terdapat di setiap kamar tamu,trolley dan floor section
  4. Menghitung seluh linen yang ada di Laundry dan linen room.Pada waktu pelaksanaan inventory di harapkan sebaiknya seluruh sirkulasi linen untuk sementara di hentikan,hal tersebut di harapkan agar tidak terjadi perhitungan ganda.








Tuesday 23 August 2022

 BASIC SUPERVISORY SKILLS


PENGERTIAN ORGANISASI

Asal kata : bhs Yunani Organum atau

                 Organon

                 Artinya : alat. Bagian, anggota

                 atau badan

James D. Mooney : perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama

Chester I. Barnard : Sistem kerja sama yang dilakukan 2 orang atau lebih.

TEORY KEPEMIMPINAN

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah seorang individu yang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan (Judith R. Gordon)

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Stephen P. Robin)

Kepempimpinan Managerial adalah suatu proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berhubungan dengan tugas dari suatu group (Ralp M Stogdill)

Perkembangan study kepemimpinan

The great man Theory

Trait Theory

Group & Exchange Theory

Path-Goal Theory


TRAIT THEORY

4 Ciri pemimpin yang berhasil

Intelegensia

Kematangan sosial

Inner motivation

Human relation attitude


SITUATIONAL THEORY (FIELDER)

Eeketifitas kepimpinan tergantung situasi

Situsi kepempipinan :

Favorable

Unfavorable

Dalam situasi favorable dan sangat unfavorable yang efektif gaya”task directed”

Dalam situasimoderate favorable dan moderate unfavorable yang efektif gaya “human relationship”



PATH-GOAL LEADERSHIP THEORY (RUBERT HOUSE)

Menjelaskan dampak gaya kepemimpinan terhadap motivasi, kinerja dan kepuasan.

Gaya kepempinan : Directive, supportive, participative, achievment orriented.

Seorang dpt menunjukkan gaya berbeda dalam situasi yang berbeda.


POWER & INFLUENCE DLM KEPEMIMPINAN

“Pengaruh” adalah efek dari satu pihak (the “agent”) terhadap pihak lainnya (the “target”)

Power refers to an agent’s capacity to influence target person

1. Pengaruh muncul karena ada power

2. Kekuatan pengaruh tergantung besarnya power/kekuasaan yang dimiliki.


KETERLIBATAN POWER DALAM ORGANISASI

Reorganization

Personal Change

Budget alocation

Purchase of major item

Establishing performance standard

Rule & Procedure


SUMBER POWER

Position power

Personal power

Political power


POSITION POWER

Formal authority : legitimate power

Control over resource & reward : reward power

Control over punishment : Coercive Power

Control Over information

Control Over The Physycal Work Enviroment

PERSONAL POWER

Expertise : Expert Power

Frienship/loyality : referent Power

Charisma

Reputation

Performance


OUTCOME PENGGUNAAN POWER

COMITMENT : setuju, antusias

COMPLIANCE : sanggup mengerjakan, tidak peduli, usaha minimal

RESISTANCE

BENTUK RESISTANCE

Membuat alasan kenapa tugas tdk selesai

Mempengaruhi agent membatalkan tugas

Mempengaruhi otoritas lebih tinggi untuk membatalkan tugas

Menunda pekerjaan, supaya agent lupa

Pura-pura patuh padahal sabotase

Menolak melaksanakan


Fungsi 2 Management menurut 

(George R Terry)

Planing

Organizing

Actuiting

Controlling


PEMIMPIN

Penyusunan Rencana :

Penentuan arah kegiatan, menyusun visi atau tujuan jangka panjang yang akan diraih oleh organisasi serta strategi perubahan yang harus dilakukan

Implementasi Rencana :

memotivasi dan memberikan inspirasi. Peran yang dilakukan pada saat implementasi adalah memotivasi orang-orang yg telah sepakat bekerjasama untuk melakukan implementasi dari apa yg telah dibangun sebagai upaya pencapaian visi


PEMIMPIN

Membangun Relasi Antar Manusia atau Kelompok Kerja untuk Merealisasikan Rencana :

Mengokomunikasikan visi kepada orang-orang serta membangun kerjasama dengan orang-orang yang siap untuk mewujudkan visi secara bersama

Hasil yang diperoleh.Suatu perubahan yang akan mendukung pencapaian visi


KETERLIBATAN 4 ASPEK KEPEMIMPINAN

Pengikut (followers)

Perbedaan kekuasaan (distribution of power) antara pemimpin dan pengikut

Penggunaan power untuk mempengaruhi (power to influence)

Nilai yang dibangun (leadership value)

PROSES POLITIK MEMBANGUN POWER

Control over decision process

Coalition

Co-optation

STRATEGI MEMBANGUN POWER

Being in the right unit

Stamina fisik dan energi yang besar

Fokus

Sensitivitas thdp orang lain

Menjadi yang pertama dan bergerak didepan orang lain

Merubah struktur

STRATEGI MEMBANGUN PENGARUH

Pengaruh rasional

Pertukaran taktikal

Permintaan resmi

Taktik penekanan

Pengaruh personal/individu


JIKA KEHILANGAN PENGARUH :

Time Change – people don’t

Easy come, easy go

Bad reputation and performance

PERILAKU SUPERVISOR

Memberi tugas

Memberi petunjuk yang jelas

Menindak lanjuti pekerjaan

Memberi umpan balik yang positif

Memberi bantuan

Pemecahan masalah

Memberi umpan balik yang negatif

Pelaporan yang baik

SUPERVISOR YANG BAIK

Berkomunikasi yang efektif

Menetapkan sasaran yang cukup menantang tetapi realistik (Best Demonstrative Performance)

Menindak lanjuti penugasan pekerjaan

Berhadapan langsung dengan bawahannya

Melihat secara keseluruhan

Secara teknis cakap

Memotivasi secara efektif

Memberikan pelatihan

Adil

Menuntut hasil yang terbaik

Memecahkan masalah dengan baik

Berinteraksi dengan baik kpd orang lain


GAYA  KEPEMIMPINAN

Penghindaran (avoidance)

Mneghindar dari pendelegasian tugas dan pemecahan masalah atau menunda sampai masalah kritis timbul

Memaksa (beat him up)

Just do it !      Gaya seperti ini tidak memberikan umpan balik dan menimbulkan kominikasi satu arah, suasana tidak menyenangkan dan rasa takut pekerja.

Pemaaf (appologetic)

Pemaaf/manipulatif. Orang yang bertanggung jawab untuk melakukan tugas akan memberikan alasan untuk tidak melaksanakan tugasnya. “mereka mau saya mengerjakan pekerjaan spt ini”


Mari bekerja sama Let Us Reason Together

Penuh kendali atas dirinya, sangat menguntungkan jika harus menghadapi kelompok dan para supervisor yang dapat mengambil keputusan. Orang-orang yang terlibat dapat belajar satu dg yang lain

Pengawasan dan fokus (control and focus)

Kombinasi antara kendali diri sendiri kemudian terhadap orang lain. Bertanggung jawab membuat orang yang ditugasi untuk melihat apa yang perlu dikerjakan dan membuat suatu perjanjian dengan melakukan tanya jawab. Pekerja akan belajar dari supervisornya.

Memaksa dengan halus (butter him up)

Manipulatif. Sangat memaksa tetapi dengan cara halus “kamu adalah pekerja saya yang paling baik, jadi mengapa kamu tidak melakukan pekerjaan ini.

CARA MENEGUR KARYAWAN SENIOR

Jangan menegur didepan umum karena akan memepermalukan

Gunakan kata-kata yang halus tetapi mengena misalnya “Bapak sudah 20 th kerja disini, seharusnya bapak bisa membantu saya memberi teladan kepada karyawan yang lain”

Tanyakan kenapa “kenapa kok bisa nggak selesai hari ini, padahal semua mesin OK?”

Jangan terpengaruh oleh alasan yang sengaja dibuat-buat “Bapak bisa saja mengatakan begitu, tapi faktanya bulan lalu tugas ini bisa selesai tepat waktu. Saya tidak minta yang berlebihan kan?

 Bila diperlukan harus tetap dapat bersifat tegas. “Bapak kemarin sudah saya peringatkan 3 kali tapi tetap dilanggar, jadi maaf kalo saya harus mengeluarkan SP”

CARA MENEGUR KARYAWAN SENIOR

LARANGAN DALAM MEMBERI TEGURAN

Jangan menyinggung soal SARA

Jangan menjatuhkan harga diri orang yang ditegur

Jangan melukai, kata2 kotor dll

Jangan membingungkan

Jangan melibatkan emosi pribadi

Marah yang tidak mendidik

“Marah itu mudah, tetapi marah untuk tujuan yang benar, kepada orang yang benar dengan cara yang tepat, pada saat dan situasi  yang tepat, dengan kadar kemarahan yang tepat bukanlah suatu hal yang mudah”

CONTOH PERILAKU KARYAWAN YANG PERLU DIPERBAIKI

>   Kehadiran

- tidak hadir

- terlambat

- pulang sebelum waktunya

- alasan sakit, anak sakit dll bila perlu dikonfirmasi

Menunda pekerjaan

Memperlambat pekerjaan biar lembur

Mengobrol, bercanda, baca koran, tidur dll

Tidak mentaati protap

Ijin sholat langsung menghilang

Membantah tugas

Merasa paling dibutuhkan

Merasa paling pintar sendiri

Tidak mau bekerja sama dengan orang lain

Tidak toleran, biarpun orang lain kesulitan

Alasan klasik : hujan, macet, rumah jauh dll

Waktu istirahat lebih awal, masuk lagi terlambat, mengobrol atau tiduran selesai sholat

Cuti mulur dari yang direncanakan, nggak dapat KA, kecapaian dll.

Sulit merubah kebiasaan (WI baru, regulasi baru dll)

Menuntut hak melalaikan kewajiban. Sebagai imbal balik supvisor harus memastikan bahwa segala hak karyawan sudah diterima dg baik (Gaji, uang makan, uang lembur, transport, keselamatn kerja, pelatihan, cuti dll.)


MEMBERIKAN REWARD

Diberikan terhadap karyawan yang berprestasi

Memacu karyawan lainnya utk berprestasi

Merupakan bentuk loyalitas kepada bawahan

Karyawan merasa ada perhatian

Bentuknya bermacam-macam :

     - Bonus, insentif dll

- Piagam penghargaan

- kata-kata pujian

- ucapan terima kasih

    - traveling, seminar ke LN dll

PUNISHMENT

Harus adil

Tegas

Mendidik

Mengacu peraturan berlaku 

Didahului dengan teguran/peringatan

Kasus kriminalitas (pencurian, perusakan, sabotase perkelahian dll) boleh langsung punishment tanpa peringatan

Bentuk : Ringan (misalnya, mutasi, potong insentif, SP

                   dll)

              Sedang (potong gaji, turun jabatan, dll)  

                   Berat (keluarkan, kirim ke yg berwajib dll)

COME AND JOIN WITH MY BLOG#MANAGEMENT HOUSEKEEPING PAULUS#




Sunday 21 August 2022

 KEPEMIMPINAN /LEADERSHIP ( HOUSEKEEPING SUPERVISOR )

PEMIMPIN

LEADER

CHIEF HEAD

SOUL

CHARACTER

MENTHALITY

MOTIVATION

STYLE

KEPEMIMPINAN
Proses Mempengaruhi & Mengarahkan Organ Dibawahnya Untuk Laksanakan Pekerjaan Yang Telah Ditugaskan Sesuai Sasaran Yang Diinginkan (Stoner Freeman & Gilbert) The process of directing &influencing  the task-related activities


KONSEP KEPEMIMPINAN (Griffin)
PROSES Apa yang dilakukan dengan gunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan    dan pencapaian sasaran   Ethos Kerja, Produktifitas Kerja , Spirit Kerja.
ABSTRAKSI PEMIMPIN
Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan , paksaan atau ancaman Sehingga yang dipimpin bisa menerima dirinya sebagai sosok yang layak menjadi pemimpin mereka.

KEPEMIMPINAN vs MANAJEMEN

AKTIFITAS

PLANNING

Penyusunan Rencana Aksi

Action Plan

ORGANIZING

Membangun  hubungan kerja antar anggota

ACTUATING - CONTROLING

Implementasi  Rencana

Pengendalian

GOALS

Hasil  akhir yg diperoleh

Sesuai Rencana

MANAJEMEN

Penentuan rencana detail

Pengalokasian sumber daya

Susun struktur hubungan kerja  dan tanggung jawab antar organ

Realisasikan action plan yg diimbangi  pengawasan dan pengendalian

Pengukuran target capaian

KEPEMIMPINAN

Penjaman visi dan misi

Strategi pencapaian

Membangun keterpaduan hubungan kerjasama antar  organ

Berikan arah, memacu motivasi, ethos dan spirit kerja (insentif)

Evaluasi ekspektasi dan kinerja organ

Reward & Punishment

TEORI TIMBULNYA KEPEMIMPINAN
  • Teori Genetis Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Teori ini menganut pandangan deterministis artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak dulu.
  • Teori Sosial Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan, dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat di kemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.
  • Teori Ekologis atau Sintetis Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin.
  ORGAN KEPEMIMPINAN
  1. FOLLOWERS Bawahan / sub ordinate yang wajib mengikuti perintah/ arahan pemimpin / atasan langsung
  2. DISTRIBUTION OF POWER Perbedaan kekuasaan antara pemimpin dan bawahan, Pembagian wewenang / sub leading function 
  3. POWER OF INFLUENCE Kekuatan pemimpin untuk pengaruhi motivasi, spirit dan kinerja
  4.   LEADER VALUE Etika, moral, keteladanan pemimpin sebagai modal membangun nilai-nilai budaya dan spirit kerja
10 KARAKTER KEPEMIMPINAN
  • Energi Jasmaniah dan Mental
  • Kesadaran akan tujuan dan arah
  • Antusiasme
  • Keramahan & Kecintaan
  • Integritas
  • Penguasaan Teknis
  • Ketegasan Mengambil Keputusan (Decisiveness)
  • Kecerdasan (Smart)
  • Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
  • Kepercayaan (Faith)

TECHNICAL SKILLS
  • Menulis
  • Komunikasi lisan
  • Menguasai lingkungan
  • Business Management
  • Teknologi
  • Hubungan antar manusia
  • Listenin
  •   Mampu menyusun organisasi
  • Membangun jaringan kerja (networking)
  • Membimbing
  • Membangun tim
BUSINESS MANAGEMENT  SKILL
  • Merencanakan
  • Mengorganisasikan
  • Membuat keputusan
  • Human relations
  • Marketing
  • Finance 
  • Accounting
  • Control
  • Negotiation
  • Incremental

PERSONAL ENTREPRENEURSHIP
  1. Disiplin, tetap berpijak pada landasan disiplin, tidak lupa daratan, tidak lengah.
  2. Mengambil resiko, terampil meramal resiko dan antisipasi resiko. 
  3. Inovasi, memiliki keterampilan menggunakan hasil-hasil penelitian, hasil penemuan baru dalam berbagai bidang bisnis, organisasi, financial, operasional dan sebagainya.
  4. Tepat dalam pekerjaan, mampu memberi contoh bagaimana bekerja yang baik, bagaimana cara melakukan pekerjaan, dsb.
  5. Visionary leader memiliki pandangan jauh ke depan tentang bisnisnya, tidak terpukau dengan keuntungan sekarang ini, tidak mampu menjangkau masa depan.
LEADERSHIP POWER
  1. Personal Power juga disebut referent power atau charismatic power yaitu power yang melekat pada pribadi pemimpin. Pemimpin ini seperti mempunyai daya tarik atau magnit untuk menarik pengikutnya secara emosional
  2. Legitimate Power adalah kekuasaan yang datang karena pengangkatan dari institusi yang lebih tinggi secara sah diangkat oleh surat keputusan pimpinan perusahaan.
  3. Expert Power adalah kekuasaan yang diperoleh oleh pemimpin karena dia mempunyai pengetahuan dan keistimewaan tertentu. 
  4. Political Power berasal dari penunjukkan kelompok dan mampu bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang mengangkat dia menjadi pemimpin.
  5. Coercive Power (Kekuasaan Memaksa) Kekuasaan ini digunakan oleh produsen untuk memaksa distributor atau perantara agar dapat bekerja sama dengan baik. 
  6. Reward & Punighment Power (Kekuasaan Penghargaan & Pinalti) Dalam hubungan, ini ada penghargaan dan hukuman yang diberikan kepada karyawan oleh pihak pimpinan
TIPE KEPEMIMPINAN
  1. Kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai keistimewaan tertentu misalnya mempunyai kekuatan gaib, manusia super, berani dan sebagainya.
  2. Paternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin tipe ini kurang memberikan kesempatan karyawan berinisiatif dan mengambil keputusan.
  3. Militeristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atasan ke bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
  4. Otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, dia menjadi raja. Setiap perintah ditetapkan tanpa konsultasi, kekuasaan sangat absolut.
  5. Laissez Faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpinnya hanya symbol  tidak memiliki keterampilan. Jabatan pemimpin diperoleh dengan jalan nepotisme. tidak berwibawa, tidak mampu mengawasi  & mengkoordinasi, suasana kerja tidak kooperatif.
  6. Populistis ini menjadi pemimpin rakyat berpegang kepada nilai masyarakat tradisional. Administratif ialah pemimpin yang mampu tugas administrasi secara efektif diharapkan muncul manajemen modern Demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama partisipasi aktif .


TIPE KEPEMIMPINAN MENURUT  TUJUAN (PATH & GOAL)
  1. DIREKTIF
  2. cenderung menentukan langsung apa yg harus dilakukan bawahan dan apa yg diharapkan pimpinan, arah, panduan, jadual kerja lebih spesifik
  3. SUPORTIF cenderung bersahabat, mudah dialog, perhatian penuh kesejahteraan, setara perlakukan bawahan dg baik.
  4. PARTISIPATIF cenderung beri konsultasi, terima masukan dan libatkan dalam pengambilan keputusan
  5. PRESTATIF cenderung berorientasi pada visi perkembangan, produk standar tinggi, support , motivasi, inovasi bawahan agar dapat meningkatkan prestasi kerja .

SIFAT KEPRIBADIAN  PEMIMPIN (Traits Approach)
  1. Pendidikan umum yang luas
  2. Kematangan mental
  3. Sifat ingin tahu, inovatif dan kreatif.
  4. Kemampuan analitis.
  5.   Memiliki daya ingat yang kuat.
  6.   Integratif. 
  7. Keterampilan berkomunikasi.
  8.   Keterampilan mendidik. 
  9. Rasional dan objektif. 
  10. Pragmatisme. 
  11. Prioritas.
  12.   Pandai mengatur waktu.
  13. Kesederhanaan.
  14.   Keberanian. 
  15. Kemauan mendengar. 

SIFAT  PERILAKU PEMIMPIN (Behavior Approach)
  1. Exploitative authoritative Bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan selalu menggunakan ancaman dan hukuman kepada karyawan.
  2. Benevolent authoritative Ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan hukuman, komunikasi sedikit terbuka dan terbatas
  3. Consultative Berikan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh. pengambilan keputusan untuk hal yang penting tetap berada di tangan pimpinan
  4. Partisipative Ada kepercayaan penuh dari atasan, rasa percaya diri dan kreativitas karyawan merupakan unsur penting, Komunikasi sangat terbuka hubungan erat antar karyawan lancar dan suasana perusahaan segar dan sehat.
BUILDING A TOP MANAGEMENT TEAM NOT ONE MAN SHOW Zimmerer
Teori X
Rata-rata pembawaan manusia malas atau setidaknya tidak menyukai pekerjaan atau akan menghindarinya bila mungkin. Karena karakteristik manusia tersebut, orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk mecapai tujuan-tujuan organisasi. Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relative kecil, dan menginginkan keamanan / jaminan hidup di atas segalanya. GAYA OTORATIK
 
Teori Y
Penggunaan usaha phisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia atau istirahat. Pengawasan, ancaman hukuman bukan cara untuk pencapaian tujuan organisasi. Cenderung untuk pengendalian diri. Keterikatan antara tercapainya tujuan dg penghargaan sehubungan dengan prestasi kerja. Manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab. Potensi besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan, dan kreatifitas dalam penyelesaian masalah kerja. Energi intelektual manusia dalam bekerja hanya digunakan sebagian kecil saja GAYA PARTISIPATIF  - DEMOKRATIF
System 1, manajer membuat semua keputusan standar dan metoda pelaksanaan  kerja secara kaku dan memerintah para bawahan untuk melaksanakan
System 2, manajer tetap menentukan perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar serta diberi fleksibilitas untuk melaksanakan tugas dalam batas dan prosedur yang telah ditetapkan.
System 3,manajer menetapkan tujuan dan memberikan perintah-setelah didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan sendiri cara pelaksanaannya dan penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada sebagai ancaman hukuman.
System 4, Tujuan ditetapkan manajer dan keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Secara formal memberi arahan untuk melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat  bawahan. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya mempergunakan penghargaan ekonomis dan jabatan tetapi juga perasaan empatism yg juga dibutuhkan bawahan .

COME AND JOIN WITH MY BLOG#MANAGEMENT HOUSEKEEPING PAULUS#







Thursday 18 August 2022

MANAGING EMPLOYEE PERFORMANCE

Coaching vs Counselling

COACHING
BEBERAPA STATMENT YANG MEMERLUKAN PELATIHAN (COACHING)
  1. Koreksi sederhana terhadap kinerja
  2. Tindak lanjut terhadap suatu pelatihan
  3. Menetapkan standar pelayanan yang konsisten dan tingkat produktifitas dalam operasional
  4. Beberapa statement yang memerlukan pelatihan (Coaching)


COUNSELLING
BEBERAPA STATMENT YANG MEMERLUKAN PELATIHAN (COUNSELLING)

  1. Masalah kerja yang membandel
  2. Staff yang dipromosikan tetapi tidak yakin tentang peranannya yang baru
  3. Staff yang membutuhkan dorongan atas keinerja yang baik
  4. Staff yang mempunyai masalah pribadi
  5. Staff yang memerlukan bantuan untuk menetapkan prioritas
  6. Staff yang memerlukan persiapan untuk memenuhi tujuan karir mereka di masa depan
  7. Pekerja yang mempunyai konflik dengan rekan sekerja
  8. Pekerja yang kecewa dengan pekerjaannya yang baru
  9. Pekerja yang merasa tidak yakin tentang ketrampilannya atau kemampuannya untuk melakukan pekerjaan


COACHING vs COUNSELLING

Coaching ---- Setiap kali kita mengajarkan ketrampilan baru kepada seseorang
Counselling ---- Setiap kali seorang rekan sekerja mencari kita untuk meminta bantuan atau saran

Coaching vs Counselling
Reward yang di dapatkan  dari peningkatan pelatihan dan konseling

  1. Dunia Kerja---- Ketrampilan yang diperoleh menciptakan kondisi kerja yang optimal termasuk orientasi dan pelatihan yang tepat bagi pekerja, penetapan tanggung jawab dan standar yang jelas, pemberian bimbingan dan dukungan yang memadai selama masa transisi dan memastikan motivasi dan produktivitas meningkat melalui feedback yang efektif
  2. Kehidupan pribadi --- Ketrampilan yang diperoleh membantu dalam memahami rekan dan anggota keluarga secara mendalam. Anda dapat menggunakan ketrampilan untuk menyelesaikan masalah / konflik pribadi sehingga kehidupan anda menjadi lebih bermakna dan bermanfaat.

COACHING vs COUNSELLING

3 (Tiga) Alasan mengapa setelah mengikuti pelatihan dan menunjukkan kompetensi/ kemampuannya, seorang pekerja masih melakukan kesalahan :
  1. Attitude
  2. Environment
  3. Procedures

COACHING vs COUNSELLING
Keuntungan /manfaat dari Konseling:
  1. Solusi terpecahkan
  2. Produktivitas staff meningkat
  3. Komunikasi terbentuk dengan baik
  4. Kerjasama team
  5. Lingkungan kerja yang lebih baik
  6. Lebih mengenal satu sama lain


COMBINING COACHING and COUNSELLING
Menggabungkan bimbingan dengan pelatihan yang lengkap hanya memberi tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 80 %
Jika kesalahan masih dilakukan, dan masih ada yang kurang percaya dan membutuhkan bantuan… saat inilah konseling diperlukan
Pelatihan dan konseling akan terus berlangsung jika para penyelia dan Kepala Departemen memenuhi peran sebagai “Pengembangan Sumber Daya Manusia”


DISCIPLINARY COUNSELLING
Konseling kedisiplinan diperlukan bila kinerja seseorang ditemukan berada dibawah standar. Jika demikian maka perlu diberikan konseling yang obyektif untuk mengkomunikasikan konsekuensi yang harus dihadapi.
Konseling ini berupa pertemuan non formal selama tugas kepemimpinan sehari-hari atau seatu pertemuan yang diatur lebih formal dimana situasinya sudah mencapai titik dimana konsekuensi yang serius akan timbul dari kurangnya kinerja yang berkelanjutan
Mendisiplinkan pekerja harus merupakan suatu proses yang positif untuk menangani perilaku di bawah standar dan mengkoreksi, memperkuat, dan meningkatkan kinerja pekerja. Akan tetapi, bagi banyak orang tidak seperti ini masalahnya. Beberapa manajer atau penyelia menggunakan hukuman untuk membuat para pekerja mau “bekerjasama” dengan mereka sementara yang lainnya memilih untuk mengabaikan perilaku yang tidak benar.

FORMAL DISCIPLINARY COUNSELLING

  1. Kinerja Bermasalah yang Tercatat
  2. Mengumpulkan Fakta-Fakta
  3. Pelaksanaan Konseling
  4. Mendokumentasikan Hasil Konseling
  5. Peninjauan (Ulang) Kinerja

THE DISCIPLINARY INTERVIEW
  1. Preparation (langkah-langkah apa yang perlu anda ambil untuk mempersiapkan konselling disipliner)
  2. Identify the Situation (awali konseling dengan pembukaan yang efektif dan jelas dan mengidentifikasi apa yang anda bicarakan.Sebutkan tujuan dan pentingnya diskusi untuk mengkomunikasikan tujuan anda.)
  3. Clarify Details, Collect Facts, Analyse Causes ( pencarian fakta yang baik menimbulkan solusi yang baik,siapa,apa,bagaimana,dimana dan mengapa )dan Periksalah pemahaman anda dan tanggapi dengan empati untuk merangsang motivasi.
  4. Generate Solutions, Alternatives, Ideas (doronglah para pekerja yang terlebih dahulu memunculkan solusi.Semakin banyak gagasan yang di munculkan,semakin baik mutu solusi.)
  5. Action Plan (pastikan para pekerja berkomitmen terhadap solusi dan menyetujui action plan)
  6. Agree on Follow Up (1.klarifikasikan tanggung jawab dengan merangkum dan menyetujui rencana tindak lanjut. 2.Ungkapkan keyakinan anda bahwa pekerja mampu untuk menjalankan fungsi dan tugasnya.3.Perhatikan bahwa langkah ini sama dengan diskusi langsung yang efektif.


EVALUASI KINERJA
  1. Persiapkan diri anda dan pekerja yang akan dievaluasi
  2. Pertimbangkan waktu evaluasi
  3. Ciptakan suasana yang menyenangkan
  4. Pastikan partisipasi yang sama


TIPS UNTUK MELAKUKAN PENILAIAN YANG SUKSES
  1. Berikan informasi yang memadai kepada staff
  2. Rencanakan wawancara penilaian
  3. Pastikan tidak ada gangguan
  4. Lakukan pendekatan
  5. Capailah persetujuan tentang kinerja masa lalu
  6. Bersiaplah menghadapi kritikan
  7. Tetap bersikap tenang
  8. Menggunakan hal positif dari staff sebagai dasar untuk kemajuan selanjutnya
  9. Menetapkan jangka waktu untuk pencapaian tujuan
  10. Selesaikan evaluasi dengan catatan yang positif



TEGURAN SATU MENIT
  1. Batasi waktu teguran anda
  2. Sebutkan secara spesifik apa kesalahan mereka
  3. Uraikan bagaimana perilaku yang mempengaruhi (Team, Guest, Hotel)
  4. Uraikan bagaimana perasaan anda tentang perilaku itu (Marah, Kecewa)
  5. Berhenti bicara. Biarkan teguran anda diserapnya
  6. Biarkan staff melanjutkan pekerjaannya




COME AND JOIN WITH MY BLOG #MANAGEMENT HOUSEKEEPING PAULUS#










BTemplates.com

management housekeeping
Powered by Blogger.

Sample Text

Text Widget

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

Followers

Search This Blog

Pages

Popular Posts