Friday, 28 October 2016

STUDY TOUR MAHASISWA AKADEDMI PARIWISATA MAJAPAHIT DI PULAU BALI .
UNTUK kali kedua mahasiswa perhotelan MATOA (Majapahit Tourism Academy) melakukan kunjungan wisata pelajar  atau Study Tour. Ini merupakan agenda kurikulum kampus yang harus dilakukan para mahasiswa. Setelah berwisata sambil belajar di Batu, pada 17-20 November 2013, mereka berkunjung ke  Pulau Dewata Bali.
Bali menjadi destinasi kedua, lantaran di kota ini memiliki ragam pendidikan yang pas untuk 30 mahasiswa perhotelan. Di kota ini mereka bisa melihat dan merasakan langsung proses pengelolaan dan pelayanan hotel  bintang tiga sampai lima. “Sebagai orang hotelier mereka bisa merasakan saat dia bekerja nanti. Bagaimana posisi mereka sebagai tamu atau karyawan.
Selain itu, menurut Kaprodi MATOA Paulus Sutrisno S.st Par, para mahasiswa bisa mengambil pelajaran manajemen perhotelan yang ada di Surabaya, Batu dan Bali. Terlebih lagi, Bali memiliki resort yang sangat indah. “Dari sini, kami berharap mahasiswa bisa membuka cakrawalanya untuk menjadi bisnisman di bidang perhotelan dan seluk-beluknya,” jelas Paul.
Selain study tour, MATOA juga bisa melirik peluang kerjasama antara manajemen dengan pihak perhotelan di Bali, jika ada mahasiswa yang ingin bekerja. “Ada tujuh hotel bintang lima dan hotel jaringan lain yang sudah kami gaet,” terang pria bersahaja ini.
Selama di Bali, para mahasiswa  yang rata-rata sudah pernah berbisnis dan ingin mengembang dan mengkualitaskan usahanya juga tertarik di sektor lain. Terutama yang ingin mengembangkan usaha kulineri. “Tambahan ilmu yang didapatkan selama study tour akan menambah kemampuan mereka untuk berimprovisasi setelah lulus nanti.
Hal ini juga digarisbawahi oleh Yudha Agustian. Chef muda andalan MATOA tersebut melihat mahasiswa jurusan F&B (foot and baverage) juga mendapat pasokan ilmu dan pengalaman, saat berkunjung ke hotel berbintang lima. “Cocok untuk mereka yang akan berbisnis café,” ucap pengelola D’Histeria Café Rungkut Surabaya ini.
Terutama saat mengunjungi resort di Pantai Pandawa Sanur. Lima mahasiswa yang tergabung di D’Histeria mendapat kesempatan pamer kebolehan. “Mereka bisa ber-flering juggling di hadapan pengunjung café, yang rata-rata pengunjungnya orang bule,” Yudha tersenyum.
Diharapkan sepulang dari darma wisata anak asuhnya mampu mengombinasikan ilmu yang diperoleh di kampus dan di lapangan. Apalagi para mahasiswa semester tiga ini masih akan menyelesaikan study tour tingkat Asian, Thailand yang bakal menjadi destinasi sekitar 67 mahasiswa  pada Maret 2014. “Sebelum ini mahasiswa MATOA pernah study tour di Singapura, mengunjunginya sekolah internasional Singapura AT Sunrise.
KESAN:
Cukup melelahkan memang, kunjungan wisata belajar para mahasiswa MATOA ini. Namun keletihan itu serasa sirna tatkala mereka bisa memetik ilmu yang selama ini tidak pernah didapatkannya. Hal ini diakui lima mahasiswa yang ditemui sepulang dari Bali.
Arinta Girindra Wardana misalnya, mengaku sudah bisa membayangkan jika setelah lulus nanti membuka usaha bar dan café. Antara teori di kampus dan praktek di lapangan sangat sinkron. “Malah saya akan mampu melakukan pengembangan dan inovasi,” akunya sembari tersenyum.
Di sektor perhotelan, Arinta terarik dengan housekeeping. Terutama cara kerjanya yang kongkrit dan solid. “Waktu yang mereka butuhkan sangat pendek, tapi kami bisa menyelesaikan pekerjaan  room to room dengan cepat dan tepat,” katanya.
Kesan Arinta ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Choirun Nisa juga mencatat hal yang sama. Gadis , yang suka dipanggil Nisa Qoeen ini, terkesan dengan pelayanan terhadap tamu hotel. “Mereka murah senyum, ramah dan selalu kontak dengan tamu. Pelayan harus siap mendengarkan tamu serta merespon setiap pelayanan,” katanya.
Khusus di study tour kali ini, Nisa sengaja memusatkan perhatiannya di bidang pastry. Ia tertarik sekali dengan kue muih yang tersaji di hotel bintang lima sekelas Aston Hotel. “Saya suka dengan coffee shop dengan display desert seperti cheese café, panakota, rainbow cake dan lain-lain. Di display panakota milsalnya, bisa diinovasi  dengan kiwi dan salat panakota.” Jelas mahasiswi yang pingin  jadi chef  dan inovator kue tradisonal dengan modern ini.
Lain halnya dengan Hizkia Valeri, justru tertarik saat berkunjung di Sanbur Beach. Dia melihat peralatan loundry yang selama ini hanya bisa dilihat di buku-buku, kali ini bisa melihat langsung peralatannya.  Terutama melihat proses mesin cuci hingga pakaian keluar jadi bersih dan rapi. “Saya tertarik usaha di bidang jasa untuk orang-orang rumahan yang ditinggal pembantunya mudik,” akunya.
Selain itu, selama berstudi wisata dia sudah mulai bisa membedakan pelayanan dan pengelolaan hotel resort dan hotel bisnis. Pengunjung hotel resort yang berada di tempat wisata lebih banyak dipergunakan untuk bersantai. Sedangkan hotel bisnis pengunjungnya lebih banyak serius memikirkan pekerjaan dan usahanya.
Begitu pula di mata Nurina dan Anastasia semakin paham tentang hotel berbintang dan tidak. “Di hotel Bintang Dua pelayanannya sangat mereka rasakan jika dibandingkan dengan hotel bintang 5 yang mereka kunjungi.
Anastasia juga merasakan hal yang sama. Namun dia terkesan sekali ketika menginap di hotel bintang lima. “Rasa capek jadi hilang, karena happy fun. Banyak kenangan yang saya dapatin. Terutama bisa ngobrol sama turis sebagai praktek berkomunikasi,” kenangnya.
Agenda study tour mahasiswa MATOA sendiri tidak molor banget. Malah sesuai jadwal yang ditentukan. Hari pertama, mereka berkunjung ke  STP (Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dunia) selama tiga jam. Di kampus ini mahasiswa memperoleh materi perkenalan kampus serta Tanya jawab yang dihadiri senat.
Hari kedua berkunjung ke hotel bintang 3 dan 4 di daerah Sanur. Aktivitasnya sama. Yaitu perkenalan dan melihat langsung pelayanan dan manajemen hotel, termasuk di hotel bintang lima, Aston Hotel. Dari sini, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke wisata oleh-oleh di Krisna Denpasar.
Sebelum kembali ke Surabaya, hari ketiga melakukan kunjungan ke travel besar di Denpasar, Astina dan mengunjungi Bedugul. Dan akhirnya kembali ke kampus tercinta kami yang selama ini kami menuntut dan menimbah ilmu AKPAR MAJAPAHIT SURABAYA.
VISI & MISI
AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT
Visi Program Studi Perhotelan :
“Menjadi pusat pengembangan ilmu perhotelan dengan komitmen menghasilkan lulusan berdaya saing global dan berkarakter wirausaha serta mampu memberikan kontribusi pembangunan pariwisata khususnya di bidang perhotelan. “
Misi Program Studi Perhotelan :
1.      Menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan profesional, berkemampuan standar internasional dan mampu bersaing di era globalisasi khususnya bidang usaha jasa perhotelan.
2.      Menghasilkan sumber daya manusia pariwisata berjiwa Pancasila dan berakhlak mulia mampu menghadapi tantangan perubahan pasar kerja.
3.      Menghasilkan sumber daya manusia yang mandiri, kreatif dan produktif melalui penerapan ilmu pariwisata khususnya perhotelan dan kewirausahaan.
4.     Menghasilkan karya nyata dalam rangka mendukung pembangunan pariwisata nasional. 

Foto bareng depan Kampus Akpar MAjapahit sebelum menuju Pulau Bali


Senyum selalu ada di hati kami ketika mulai melakukan perjalanan dari Surabaya menuju 





0 komentar:

Post a Comment

BTemplates.com

management housekeeping
Powered by Blogger.

Sample Text

Text Widget

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

About Me

My photo
saya senang dengan kebersihan,karna kebersihan adalah sebagian dari iman

Followers

Search This Blog

Pages

Popular Posts